Kasus Penjualan LA Clippers

Pengadilan Perintahkan Donald Sterling Bersaksi

Selasa, 8 Juli 2014 20:27 WIB
Editor: Daniel Sasongko
 Copyright:

Donald diberi kesempatan muncul dan bersaksi dalam pengadilan Selasa siang waktu AS atau Rabu (09/07/14) WIB. Dia seharusnya sudah bersaksi pada Senin (07/07/14) namun tak muncul di ruang pengadilan. 

Sebagai penggantinya, kesaksian pertama uncul dari seorang neurologis, Dr Meril Sue Platzer, yang menyatakan Donald Sterling, pria berusia 80 tahun itu menderita Alzheimer.

Platzer mengaku disewa jasanya oleh Shelly Sterling, untuk mengevaluasi kondisi Donald. Diagnosis yang diberikan Platzer berdasarkan hasil dua pemindaian otak dan wawancara dua jam di rumah sang pemilik Clippers. Saat itu, Shelly dan pengacaranya juga hadir.

"Setelah semua (pemeriksaan) selesai, saya bilang kepada dia (Donald) dan Nyonya Sterling kalau doa (Donald) menderita Alzheimer," ucap Platzer.

"Apa reaksi dia?" tanya Pierce O'Donnel, pengacara Shelly Sterling.

"Saya lapar. Saya mau makan," sebut Platzer menirukan apa yang dikatakan Donald Sterling.

Neurologis itu melanjutkan, Shelly terlihat syok, terduduk, dan sangat prihatin dengan apa yang menimpa sang suami. 

Pengacara Donald Sterling berargumentasi, kliennya sangat mampu membuat berbagai keputusan dan istrinya tak punya otoritas apa pun untuk menyepakati penjualan Clippers dengan mantan CEO Microsoft, Steve Balmer.

Pengacara Donald Sterling berusaha mendapatkan hakim federal untuk mengganti status pengadilan ke ranah federal. Hal itu akan memberikan penundaan waktu, namun permohonan pengacara Donald Sterling itu telah ditolak pengadilan yang berlangsung di Los Angeles pada Senin kemarin.

Dalam kesempatan itu pula, Platzer mengaku tak diberi tahu sebelumnya soal penjualan Clippers, sebelum dia memeriksa Donald Sterling. Platzer menegaskan Shelly menyewa jasanya setelah melihat tayangan wawancara Donald dengan Anderson Cooper.

Pengacara Donald Sterling pun menegaskan pemeriksaan dan berbagai dokumen tentang kapasitas mental kliennya tak lengkap dan merusak. Mereka menyatakan semua itu adalah konspirasi untuk menjual Clippers tanpa persetujuan kliennya.

Masih dari pengacara Donald Sterling, NBA berniat mengeluarkan kliennya dari sana, menyusul kasus rasialisme terhadap teman wanita kliennya beberapa waktu lalu.

"NBA ingn menyingkirkan klien saya. Mereka bersekongkol dengan Nyonya Sterling dan pengacara dia untuk melakukan hal itu," ucap Gary Ruttenberg, pengacara Donald Sterling, seperti dikutip AP.

Di lain pihak, pengacara Shelly Sterling mengklaim Donald Sterling tengah bertaktik mengulur dan menghabiskan waktu agar penjualan Clippers batal.

Perkumpulan para pemilik NBA dijadwalkan melakukan pengambilan suara pada 15 Juli, untuk memastikan nasib Donald Sterling apakah masih diizinkan berkiprah di NBA atau tidak. Pada tanggal itu pula penawaran Balmer akan kadaluwarsa alias batal. Tak ada kesepakatan penjualan Clippers jika tanpa persetujuan pengadilan.

Kalau penjualan Clippers tak selesai hingga 15 September, NBA akan mengakuisisi tim dan menggelar lelang. 

"Dia (Donald Sterling) akan melakukan segalanya untuk mencegah penjualan (Clippers) itu berlangsung," ucap pengacara Shelly, Pierce O'Donnel, kepada Hakim Michael Levanas.