Dengan hasil tersebut, Pelita Jaya mencatatkan rekor sempurna tanpa pernah kalah di seluruh pertandingan grup. Mereka diikuti Hangtuah Sumsel, dengan rekor grup tiga kali menang dan sekali kalah, yang berada di peringkat kedua.
Sebagai juara, mereka akan menghadapi CLS Knights Surabaya yang merupakan runner up Grup A di semifinal. Sementara Hangtuah Sumsel bertemu dengan Satria Muda Pertamina.
Adapun pertandingan Pelita Jaya melawan Satya Wacana Salatiga berlangsung ketat pada kuarter pertama. Masih mengandalkan pemain barunya Respati Ragil Pamungkas, Pelita terlihat bermain cukup kewalahan walau akhirnya menuntaskan kuarter dengan keunggulan 18-24.
Kuarter kedua sampai keempat, Pelita Jaya bermain lebih tenang dan disiplin. Terbukti mereka berhasil memenangkan laga dan hanya melakukan 11 kesalahan atau turnovers sepanjang pertandingan.
Adhi Pratama menjadi pencatat skor tertinggi untuk Pelita dengan 11 poin dan delapan rebounds. Respati Ragil berada di bawahnya dengan 10 poin dan empat rebounds.
Sementara Satya Wacana, yang belum pernah menang di Perbasi Cup, banyak menyia-nyiakan peluang angka. Mereka pun sering melakukan kesalahan dengan catatan 15 turnover.
Shooting guard mereka, Andre Adrianno menjadi yang paling menonjol dengan prestasi 10 angka dan lima rebound.
Kekalahan tersebut membuat Satya Wacana berada di peringkat terakhir atau kelima di Grup B. Selanjutnya, pada Sabtu (29/10/16), mereka akan menghadapi peringkat lima Grup A JNE Bandung Utama untuk memperebutkan peringkat sembilan Perbasi Cup.
Di peringkat empat Grup B bertengger Pacific Caesar Surabaya dengan rekor satu menang dan tiga kali kalah. Terakhir, mereka ditaklukkan Aspac Jakarta, peringkat tiga grup, pada hari ini, Jumat, dengan skor 69-86.
Pada laga tersebut, di kubu Aspac, shooting guard Oki Wira Sanjaya menjadi yang terbaik dengan 27 poin dan enam rebound.
Pemain asal Kanada Kevin Loiselle menjadi pencatat poin tertinggi di Pacific Caesar dengan 22 poin dan sembilan rebound.