NBA

3 Tim NBA Menolak Menginap di Hotel Donald Trump

Rabu, 16 November 2016 21:11 WIB
Editor: Gerry Anugrah Putra
 Copyright:

Kemenangan Donald Trump atas Hillary Clinton pada Pemilihan Presiden Amerika Serikat mendapat aksi protes dari beberapa pihak, tidak terkecuali dari tim Liga Bola Basket terbesar di dunia, NBA.

Seperti dikutip dari ESPN, tiga tim NBA, Milwaukee Bucks, Dallas Mavericks, dan Memphis Grizzlies memilih untuk tidak lagi menggunakan hotel milik Trump sebagai tempat menginap mereka sampai akhir musim selesai. Trump diketahui memiliki hotel di Kota Chicago dan New York.

ESPN juga memberitakan, beberapa tim dari Wilayah Timur NBA juga berencana untuk mengikuti jejak tiga tim NBA yang telah meninggalkan hotel milik Trump tersebut. 

Salah satu pemilik Bucks, Marc Lasry, dan pemilik Mavs, Mark Cuban, memang dikenal sebagai pendukung setia Hillary. Mereka kerap mengkritik Trump selama kampanye sebelum digelarnya Pemilihan Presiden AS.

Hal ini bukanlah yang pertama bagi tim atau tokoh-tokoh NBA yang memprotes terpilihnya Trump. Sebelumnya, Pelatih Detroit Pistons, Stan Van Gundy, pelatih Golden State Warriors, Steve Kerr, dan pelatih San Antonio Spurs, Gregg Popovich mengkritik sang presiden terpilih itu karena kerap berkampanye memecah belah kesatuan bangsa.

"Saya berpikir siapapun orang dapat menilai ia (Trump) merupakan orang yang rasis," ujar Van Gundy.

Sedangkan Popovich, menyatakan keprihatinannya terhadap presiden berusia 70 tahun tersebut. Pop menilai, Trump adalah seorang yang menjijikkan. 

"Teror yang menjijikan dan semua komentar dari Trump merupakan hal yang rasis," kata Pop.

Penulis: Muhammad Adiyaksa