IBL

Demi Regenerasi Pemain, Ini Metode yang Dilakukan Aspac di IBL 2017

Senin, 16 Januari 2017 20:31 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
 Copyright:

Musim kompetisi IBL 2016 lalu, Aspac Jakarta gagal mengunci gelar juara. Agar tidak mendulang hasil yang sama, sejumlah metode-metode pun telah disiapkan jajaran pelatih untuk semakin mengembangkan klub yang dibentuk pada 1994 silam tersebut.

Tidak hanya dari segi metode latihan, Aspac pun sudah memiliki rancangan baru untuk membentuk talenta-talenta berbakat. Salah satunya dengan cara meregulasi pemain yang akan dipasang dalam pertandingan.

Pelatih Aspac, Antonius Ferry Rinaldo menyebut untuk musim kompetisi 2017 ini, dirinya akan merotasi para pemain mudanya yang usianya di bawah 23 tahun. Hal itu dipilihnya agar Aspac nantinya memiliki pemain-pemain berbakat yang memiliki masa depan panjang.


Pelatih Aspac ingin memberi banyak waktu bermain untuk pemain mudanya.

"Kami akan melakukan rotasi demi 'minute play'. Sebagai tim kami juga harus menyiapkan regenerasi pemain,"tutur Antonius seperti dilansir Antara.

Menurut pelatih yang akrab disapa Inal itu, para pemain U-23 itu dimatangkan agar dapat bersaing di liga musim berikutnya. Selain dengan rotasi, berbagi pengalaman dengan pemain senior bahkan dengan pelatih, yang juga mantan pebola basket, juga penting.

Selain untuk kemajuan Aspac, tindakan itu juga dicanangkan untuk tujuan yang lebih tinggi lagi, yakni guna bisa menyumbang banyak pemain untuk bisa membela Timnas Basket Indonesia.

"Tujuannya akan mengerucut ke tim nasional," tutup Inal.

Di kubu Aspac sendiri ada lima pemain yang berusia 23 tahun ke bawah. Mereka adalah point guard Rizky Lyandra (23 tahun), small forward Abraham Damar (21), center Kristian Liem (22), point guard Widyanta Putra Teja (19) dan center Vincent Rivaldi Kosasih (20).