IBL 2017

Melaju ke Final IBL 2017, Satria Muda Persembahkan Kemenangan untuk Sang Kapten

Senin, 24 April 2017 13:50 WIB
Editor: Ramadhan
© Twitter Satria Muda
Logo Satria Muda Pertamina. Copyright: © Twitter Satria Muda
Logo Satria Muda Pertamina.

Satria Muda butuh tiga game untuk memastikan tiket final IBL 2017. Sempat kalah di game pertama di GOR Kertajaya, Surabaya, Satria Muda membalasnya di game kedua dengan kemenangan dan memaksa pertandingan berlanjut ke game ketiga.

Satria Muda akhirnya sukses merebut tiket final usai membungkam sang juara bertahan di game ketiga dengan skor 74-69 di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta, Minggu (23/04/17). Kemenangan ini membuat Satria Muda Pertamina unggul 2-1.

Kemenangan yang diraih dengan kerja keras itu pun dipersembahkan Satria Muda kepada sang kapten, Arki Dikania Wisnu yang saat ini tengah berjuang melawan cedera.

“Kami bangga, anak-anak bermain luar biasa. Motivasi mereka sangat tinggi. Semangat juang anak-anak SMP memang luar biasa walau mereka bermain tanpa kapten tim Arki Dikania Wisnu yang sedang berkutat dengan cedera telapak kaki,” kata pelatih Satria Muda Pertamina, Youbel Sondakh.

Selain itu, bintang Satria Muda, Christian Ronaldo Sitepu juga memuji permainan rekan-rekan setimnya yang sangat apik. Pemain yang akrab disapa Dodo itu juga mempersembahkan kemenangan atas CLS untuk rekannya, Arki.

“Kemenangan hari ini untuk Arki, semoga di final dia bisa bermain. Permainan hari ini untuk Arki. Angkat topi buat teman-teman yang bermain luar biasa. Juga kepada CLS yang memberikan perlawanan keras,” kata big man Satria Muda, Christian Ronaldo Sitepu.

Dodo bersama big man lainnya, Kevin Yonas Sitorus dan Carlos Smith sukses meredam big man CLS Knights, Duke Crews. Crews yang sehari sebelumnya mencetak 37 angka, hanya mengemas 18 angka plus 19 rebound di laga pamungkas.

“Para big man memang diharap bermain lebih keras. Syukurlah cukup berhasil,” sambung Dodo, yang bertindak sebagai kapten pada game tersebut.

© Twitter Satria Muda
selebrasi pemain Satria Muda Pertamina. Copyright: Twitter Satria MudaSelebrasi pemain Satria Muda Pertamina.

Pertandingan berlangsung sengit sejak awal. Kedua tim membagi angka sama 12-12 pada kuarter pertama. Kedudukan terus berjalan alot hingga SMP menutup kuarter kedua dengan keunggulan tipis, 31-28.

Pada kuarter ketiga, tuan rumah mulai melesat dan menutup kuarter dengan marjin dua digit, 61-48. CLS coba mengejar di kuarter terakhir, usaha mereka nyaris membuahkan hasil dan hanya tertinggal tiga angka, 69-72. Sayang, mereka malah melakukan turn over, SMP pun menamatkan perlawanan dengan kemenangan 74-69.

“Saya bertanggung jawab atas kekalahan ini. Barangkali memang sudah saatnya CLS melakukan penyegaran pemain,” ujar pelatih CLS Knights, Wahyu Widayat Jati.

“Lawan bisa mendapatkan ruang tembak, serta terlalu mudah melakukan drive dari tengah. Mungkin keinginan menang anak-anak CLS tidak sebesar yang mereka omongkan,” kata pelatih yang akrab disapa Cacing itu sedikit mengelukan permainan anak asuhnya.

“Tanpa Arki, Satria Muda malah bermain lebih lepas dan memiliki banyak opsi. Semua pemainnya memberikan kontribusi,” kata Cacing lagi.

“Kami sudah berusaha, tetapi mungkin usaha kami kurang besar. CLS sebenarnya bisa berada di final atau bahkan menjadi juara,” kata shooter CLS Knights, Sandy Febriansyakh.

Carlos Smith mencetak double-double dengan catatan 17 angka dan 16 rebound, sementara Kevin Yonas Sitorus yang akhirnya fouled out membuat 11 angka. Tyreek Jewell mengemas 14 angka.

Di kubu CLS Knights, selain Crews mencatat double-double, Ashton Smith mencetak 15 angka, Mario Wuysang mengemas 12 angka dan Sandy membuat 11 angka.

Di final, Satria Muda Pertamina akan menunggu pemenang laga semifinal Divisi Putih antara Pelita Jaya Jakarta melawan W88.news Aspac yang akan berlangsung di C’Tra Arena Bandung, 27-30 April.