Mulai Oktober, FIBA Izinkan Pebasket Mengenakan Hijab

Jumat, 5 Mei 2017 18:44 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© Omar Salem/AFP/Getty Images
Pebasket wanita yang mengenakan hijab. Copyright: © Omar Salem/AFP/Getty Images
Pebasket wanita yang mengenakan hijab.

Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) akhirnya menyetujui untuk mengubah peraturan yang melarang penggunaan penutup kepala apa pun oleh para pebasket perempuan. Permohonan perubahan aturan ini disahkan oleh kongres FIBA pada pertemuan di Hongkong, Kamis (04/05/17) kemarin.

Sebelumnya, penggunaan hijab atau penutup kepala lainnya dilarang karena alasan keamanan. Namun beberapa negara Muslim telah melobi pihak FIBA untuk mengubah peraturan ini, menyusul mundurnya tim Qatar dari Asian Games 2014 karena menolak melepas hijab.

Namun penggunaan atribut penutup kepala dan hijab ini juga harus memenuhi syarat yang ditetapkan. Peraturan FIBA menyatakan penutup kepala dan hijab boleh dipakai selama berwarna hitam atau putih, atau senada dengan seragam tim. Dalam satu tim, semua warna penutup kepala harus disamakan.

Penutup kepala juga tak boleh menutup wajah bagian mana pun, termasuk mata, hidung, dan bibir. Syarat lainnya adalah pemakaian jenis penutup kepala juga tak boleh membahayakan si pemakai atau pemain lain, punya elemen penutup/pembuka di sekitar muka atau leher, dan tak boleh ada bagian yang bisa lepas dari permukaan penutup kepalanya.

Proposal untuk perubahan peraturan ini disusun oleh Komisi Teknis FIBA setelah perwakilan organisasi tersebut menghadiri pertandingan ekshibisi tim basket perempuan di Tehran, Iran, pada bulan lalu. Rombongan yang dipimpin Lubomir Kotleba tersebut adalah pria yang pertama kali diperbolehkan menyaksikan pertandingan olahraga perempuan di Iran.