Asian Games 2018

Wagub DKI Angkat Bicara Terkait Polemik Pacuan Kuda Pulomas

Rabu, 4 Mei 2016 19:30 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Charles Emanuel Dominggus
© Herry Ibrahim/Indosport
Pordasi dan Pihak pengembang, PT Pulomas berpolemik terkait renovasi Pacuan Kuda Pulomas. Copyright: © Herry Ibrahim/Indosport
Pordasi dan Pihak pengembang, PT Pulomas berpolemik terkait renovasi Pacuan Kuda Pulomas.

Seperti diketahui bola panas terkait venue equestrian Asian Games 2018 terus bergulir. PT Pulomas selaku pengembang  venue equestrian di Pacuan Kuda Pulomas, berbeda pendapat dengan Pordasi.

Pordasi ingin PT Pulomas tidak menggusur atau menghilangkan area pacuan kuda itu. Untuk menyelesaikan kisruh ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat bersama Komisi E DPRD DKI menggelar rapat dengar pendapat dengan PP Pordasi, Pengprov DKI dan PT Pulomas Jaya di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Selasa (03/05).

“Jadi dalam proses ini harus dilakukan komunikasi yang baik. Prosesnya harus diserahkan pada organisasi yang membawahinya, yaitu Asian Equistrian Federation (AEF) dan Federation Equistrian International (FEI),” ucap Djarot usai rapat tersebut.

Kondisi terkini arena Pacuan Kuda Pulomas, Pulogadung, Jakarta. 

Menanggapi hal ini, Ketua Pengprov Pordasi DKI Jakarta, Alex Asmasoebrata, berharap PT Pulomas Jaya segera berkomunikasi terkait pengembangan venue tersebut dan bersama-sama memecahkan persoalan yang ada. Selain itu, Alex meminta PT Pulomas tidak arogan dan terus melakukan pelanggaran.

“Pada dasarnya, jika PT Pulomas Jaya mau berkomunikasi dengan PP Pordasi dan Pengprov DKI, ini akan berjalan dengan mudah. Termasuk, bisa dicarikan solusi yang tepat. Apalagi, kami yang mempunyai wewenang berbicara kepada AEF dan FEI,” ucap Alex.

Permasalahan ini pun mendapat perhatian dari Kementerian Pemuda dan Olahraga. Senada dengan Wagub DKI, Kemenpora ingin keduanya dapat berkomunikasi dengan baik.

“Intinya, perbaiki komunikasi saja. Jika ada ahli fungsi hanya ingin venue equestrian, harus ada permohonan dari gubernur ke Kemenpora,” kata Juru Bicara Kemenpora, Gatot S Dewa Broto.