Dilansir dari BBC, sang maestro di jagat raya sepakbola ini difavoritkan untuk menyalakan kaldron (tungku api besar) sebagai tanda pembuka Olimpiade yang diselenggarakan di negaranya tersebut.
Namun karena dirinya yang tidak berada dalam kondisi fit, Pele pun batal tampil di acara pembukaan tersebut.
“Hanya Allah yang lebih penting dari kesehatan saya, dalam hidup saya, saya pernah mengalami patah tulang, operasi, nyeri, sakit, kemenangan, dan kekalahan, serta saya juga selalu dihormati oleh seluruh fans saya,” imbuh Pele.
Melalui juru bicaranya, Pepito Fomos, ia mengatakan jika mantan bintang sepakbola yang kini telah berusia 75 tahun itu harus berjalan menggunakan tongkat dan saat ini kesulitan untuk dapat duduk karena pada awal tahun ini, Pele pernah menjalani operasi pinggul serta nyeri otot.
“Dia harus berjalan menggunakan tongkat, dokternya mengatakan jika yang terbaik untuknya adalah melakukan fisioterapi dan banyak istirahat. Kami hanya berharap, dia dapat tampil di acara penutupan Olimpiade,” jelas Fomos.
Pada bulan Juni lalu, pemain bernama asli Edson Arantes do Nascimento ini mendapat penghargaan dari Orde Olimpiade oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC).