Pahlawan Tanpa Mahkota Itu Bernama Lionel Messi dan Lee Chong Wei

Rabu, 24 Agustus 2016 15:30 WIB
Editor: Ramadhan
 Copyright:

Hari itu, Sabtu (20/08/16), Lee Chong Wei begitu percaya diri saat melangkah masuk ke dalam Riocentro - Pavillion 4, tempat berlangsungnya laga final bulutangkis tunggal putra, untuk melawan andalan China, Chen Long.

Pebulutangkis tunggal putra andalan Malaysia itu berambisi menghentikan ‘kutukan’ medali perak yang selalu menghantuinya, terutama dalam dua edisi Olimpiade beruntun yakni Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012.

Sukses membuat Lin Dan menderita di babak semifinal lewat laga ketat 3 set, 15-21, 21-11, 22-20, sebenarnya menjadi modal berharga Chong Wei untuk maju meraih medali emas.

Wajar saja, Lin Dan merupakan musuh bebuyutan yang sukses memupus mimpi Chong Wei untuk meraih medali emas di Olimpiade 2008 dan 2012.

Sayang, menyingkirkan Lin Dan dengan perkasa, tak serta merta membuat langkah Chong Wei menjadi mudah di partai puncak. Pebulutangkis 33 tahun itu malah dihantam tak berdaya oleh rekan senegara Lin Dan, Chen Long dua set langsung, 18-21, 18-21.


Lee Chong Wei tak sanggup menahan tangis saat kembali meraih medali Perak Olimpiade Rio 2016

Chong Wei akhirnya hanya bisa menahan tangis. Ia kembali gagal dalam perburuan medali emas dan harus kembali menerima ‘kutukan’ sebagai pemain nomor satu yang meraih medali perak dalam 3 edisi Olimpiade beruntun (2008, 2012, dan 2016).

Beruntungnya, Chong Wei tak sendiri merasakan beban berat saat tak pernah menjuarai kejuaraan dunia, terlebih sekelas Olimpiade. Ada Lionel Messi yang bahkan sudah lebih dulu merasakan situasi yang sama seperti apa yang dirasakan Chong Wei.

INDOSPORT akan mengulas cerita pilu dan pahit Chong Wei yang juga dirasakan oleh mega bintang Barcelona dan tim nasional Argentina, Lionel Messi.


Lionel Messi gagal meraih gelar Copa America 2015 bersama Argentina

455