Sumbang Delapan Medali Emas, Atlet Difabel Balikpapan Terancam Tak Dapat Bonus

Kamis, 27 Oktober 2016 19:11 WIB
Kontributor: Teddy Rumengan | Editor: Dery Adhitya Putra
 Copyright:

Pekan Paralimpiade Nasional yang tahun ini berlangsung di Jawa Barat berakhir pada 24 Oktober lalu. Dalam kompetisi empat tahunan tersebut, tuan rumah berhasil keluar sebagai juara umum.

Sayangnya, Papernas kali ini menyisakan sebuah kisah pilu bagi kontingen asal Balikpapan. Setelah berjuang keras dan berhasil menyumbang medali, atlet difabel asal kota di Kalimantan Timur tersebut terancam tak mendapat bonus dari pemerintah kota maupun pemerintah provinsi.

Defisit keuangan hingga triliunan rupiah, yang saat ini sedang dialami Pemkot Balikpapan dan Pemprov Kaltim, menjadi alasan utama terjadinya hal tersebut. Meski begitu, Kabid Pemuda dan Olahraga Balikpapan, Irfan Taufik menyatakan siap membantu para atlet dan pelatih.


Jawa Barat menjadi juara umum dalam ajang Peparnas 2016

“Kami akan sampaikan ke wali kota agar bisa mendapatkan bonus, sama seperti atlet PON. Karena perjuangan mereka perlu mendapat apresiasi, mereka sukses membawa medali,” ujar Irfan.

“Perjuangan mereka luar biasa karena sudah mendapat medali emas. Mereka memang perlu penghargaan dan kita akan sampaikan hal itu kepada Wali Kota.”

Dalam Peparnas tersebut, atlet asal Balikpapan berhasil menyumbang delapan medali emas, enam perak, dan 21 perunggu. Hasil tersebut membuat Provinsi Kalimantan Timur secara keseluruhan meraih 32 medali emas dan finish peringkat 7.

Sumbangan emas atlet Balikpapan paling banyak dari cabang olahraga renang. Dari olahraga air itu, Guntur Armani dan Iluyin sukses mendulang enam medali emas. Dua emas sisanya disumbangkan oleh Miskam dan Ahmad Yusuf dari cabang olahraga tenis meja.


Irfan Taufik (kiri) dan Malik

Pengurus National Paralympic Committe (NPC) Balikpapan, Malik, mengungkapkan jumlah atlet asal Balikpapan yang mengikuti Peparnas berjumlah 23 dan mereka sangat mengiginkan perjuangan mereka dihargai layaknya atlet PON.

“Harapannya memang begitu, bukan hanya dari pemerintah kota tapi juga pemerintah provinsi. Mereka berharap bisa mendapat bonus sebagai penghargaan atas perjuangan mereka,” ucap Malik.

Pada Peparnas tahun ini Provinsi Jawa Barat keluar sebagai juara umum dengan mengantongi 177 emas, disusul Jawa Tengah dengan meraih 68 emas, Sumatra Utara dengan 38 emas, Riau dengan 36 emas, dan Papua dengan 34 emas.

3