Peringatan Hari Sumpah Pemuda benar-benar akan dijadikan momen penting untuk terus menggelorakan semangat olahraga dan menanamkan sikap perjuangan dalam menatap masa depan.
Pemerintah Kota Malang pun terus menekankan pihak KONI, sebagai induk organisasi olahraga agar terus membenahi pembinaan atlet untuk meraih prestasi yang lebih membanggakan.
"KONI sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah, wajib menjadi mengakomodir pembinaan atlet di daerah," kata wakil walikota Malang, Sutiaji dalam pidatonya membuka turnamen futsal di kawasan Puncak Tidar Malang.
"Melalui Hari Sumpah Pemuda, sudah seharusnya Kota Malang menjadi barometer olahraga di Tanah Air, melalui raihan prestasi di tingkat nasional," imbuh wakil dari Mochamad Anton tersebut.
Oleh karena itu, Pemerintah Kota Malang pun terus mendorong agar pembinaan yang dilakukan KONI terus berjalan dan bersinergi. Pasalnya, saat ini Kota Malang dan Jawa Timur menjadi salah satu barometer olahraga tanah air.
Hal itu tergambar dari prestasi Jatim yang mampu menembus runner-up di klasemen akhir pada gelaran PON Jawa Barat September lalu. Jatim mengoleksi total 404 medali, tepat di bawah Jawa Barat yang meraup 531 medali sebagai juara umum pada PON Jawa Barat 2016.
"Kota Malang di masa depan harus menjadi pusat pembinaan atlet berprestasi, baik di tingkat regional, nasional hingga internasional," ucap Wakil Wali Kota Malang kelahiran Lamongan tersebut.
Sementara pada perhelatan turnamen futsal yang digelar KONI, Pemkot Malang berharap nantinya akan didapat beberapa pemain potensial yang akan menjadi andalan Kota Malang di pentas nasional.
"Hari Sumpah Pemuda harus menjadi pendongkrak motivasi anak-anak muda agar lebih berprestasi lagi," tutupnya.