Indonesia memang baru saja berhasil menorehkan hasil manis di ajang Olimpiade dan Paralimpiade 2016. Dimana Indonesia berhasil menyabet satu medali emas dan dua medali perak di ajang Olimpiade. Sementara di ajang Paralimpiade Indonesia meraih satu medali perunggu.
Bahkan para peraih medali seperti pasangan Tontwi Ahmad/Liliyana Natsir, Eko Yuli, Sri Wahyuni dan Ni Nengah diguyur bonus besar. Rp5 miliar untuk Owi /Butet, Rp2 Miliar untuk Eko Yuli dan Sri Wahyuni, dan Rp1 miliar untuk Ni Nengah.
Imam sebagai Menpora memberikan alasan bahwa pemberian bonus ini sebagai motivasi atlet untuk terus berprestasi. Bahkan pria yang kerap disapa Cak Imam ini menjanjikan bonus besar juga akan diraih bagi peraih medali di ajang Asian Games 2018 nanti.
"Bonus ini sesuai instruksi Presiden Joko Widodo. Waktu itu beliau bertanya kepada saya untuk Asian Games berapa? Saya jawab belajar dari Asian Games di Incheon Korea Selatan sebesar Rp400 juta untuk medali emas."
"Lalu beliau mengatakan bahwa bonus Asian Games nanti harus lebih dari itu. Tidak lagi di ratusan juta, tapi miliaran rupiah," jelas Imam Nahrawi saat acara penyerahan bonus Olimpiade di GOR POPKI, Cibubur, Jakarta Timur.
Peningkatan bonus ini, bagi Imam sebagai bentuk langkah nyata pemerintah dalam memperhatikan nasib atlet berprestasi. Sehingga nantinya tidak ada atlet yang merasa kesulitan.
"Ini sebagai bentuk perhatian. Jadi bisa dijadikan peluang lahirnya atlet berprestasi lainnya. Dan orang tua tak perlu risau bila anaknya ingin menjadi atlet," beber Imam.
Indonesia sendiri telah dipercaya menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Dua kota Palembang dan Jakarta akan menjadi penyelenggara pesta olahraga se Asia ini. Sebagai tuan rumah, Indonesia berhasrat meraih sukses dengan meraih medali sebanyak mungkin.