Diserang Virus Tokso, Pemegang Rekor Nasional Ini Butuh Uluran Tangan Pemerintah

Jumat, 4 November 2016 02:11 WIB
Editor: Ahmad Priobudiyono
 Copyright:

Muhammad al-Quraisy merupakan atlet spesialis lari halang rintang 3.000 meter, pemilik rekor nasional 8 menit 55,91 detik yang telah banyak menorehkan prestasi di tingkat nasional.

Peraih medali emas PON Riau 2012 di nomor halang rintang 3.000 meter itu sudah tiga bulan terbaring tak berdaya di rumah sakit setelah diketahui terserang virus Tokso di otaknya.

Sebagaimana diberitakan Top Skor, awalnya, Quraisy sering mengeluh mengalami sesak napas dan mengalami panas tinggi, hingga dilarikan ke rumah sakit Dr Hafiz di Cianjur. 

Namun saat itu, dokter tidak memberi diagnosa apa-apa karena semua hasil cek laboratorium terbilang bagus. Dokter hanya mengatakan jika paru-paru Quraisy kotor.

Atlet berusia 28 tahun itu sempat menjalani sejumlah pengobatan medis dan alternatif, namun kondisinya tak kunjung membaik. Berat badannya bahkan turun hingga tinggal 42 kg.
 


Pemegang rekor nasional lari halang rintang 3.000 meter, Muhammad al-Quraisy.

Pihak keluarga akhirnya membawanya ke rumah sakit spesialis paru-paru Rotinsulu di Bandung. Setelah kembali melakukan cek laboratorium, Quraisy kemudian divonis mengidap penyakit TB Paru.

Quraisy pun mendapat perawatan intensif selama kurang lebih dua minggu pasca terdiagnosa TB Paru, namun setelah satu minggu menjalani pengobatan kondisinya justru semakin memprihatinkan.

Quraisy tak bisa membuka mata, tidak dapat berjalan, bahkan sampai tak sadarkan diri hingga akhirnya dirujuk ke rumah sakit Syaraf Marzoeki Mahdi di Bogor.

Di sana Quraisy menjalani CT Scan untuk menegakkan diagnosa terhadap penyakitnya. Hasilnya, Dokter menyatakan bahwa ada virus Tokso yang menyerang otaknya akibat kekebalan tubuh yang sangat lemah.

Beruntung Quraisy memiliki seorang istri, Bunga Khoiriyah yang selalu setia memberikan motivasi, mencarikan biaya pengobatan, dan mendampinginya berjuang melawan penyakit beratnya tersebut.

Bunga berharap ada uluran tangan dari pemerintah pusat untuk membantu meringankan biaya pengobatan suaminya yang tidak sedikit itu.

Selama ini menurut Bunga, beberapa teman atlet dan perwakilan PASI Jawa Barat sudah datang menjenguk. Namun untuk perwakilan PASI Pusat dan Kemenpora belum ada.

"Saya berharap ada sedikit bantuan dari pemerintah untuk meringankan biaya pengobatan Quraisy. Karena kami sekeluarga sudah habis-habisan sampai harus meminjam uang ke sana-sini untuk membiayai pengobatan Quraisy hingga sembuh dan pulih kembali," harap Bunga.

22