Atlet Kecewa Bonus Tak Sesuai Janji, Gubernur Jabar: Jangan Protes!

Selasa, 15 November 2016 20:45 WIB
Kontributor: Ginanjar | Editor: Ramadhan
© Muhammad Ginanjar/INDOSPORT
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, dalam press conference yang digelar di Media Center Utama (MCU) PON XIX/2016 Jabar, Trans Luxury Hotel, Gatot Subroto Bandung‎, Jumat % Copyright: © Muhammad Ginanjar/INDOSPORT
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, dalam press conference yang digelar di Media Center Utama (MCU) PON XIX/2016 Jabar, Trans Luxury Hotel, Gatot Subroto Bandung‎, Jumat %

Saat ini, atlet Jawa Barat tengah dilanda rasa kecewa menyusul bonus mereka di pentas PON Jabar 2016 tak sesuai janji. Seperti diketahui, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, mengumumkan nominal bonus tersebut senilai Rp200 juta per orang.

Padahal sebelum penyelenggaraan PON 2016 dimulai tersiar kabar bahwa pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Ahmad Heryawan akan memberikan bonus yang lebih besar dibandingkan provinsi lain. Nilainya berkisar Rp 250-300 juta.

Namun pada kenyataannya, bonus bagi peraih medali hanya akan diberikan Rp200 juta dengan alasan adanya aturan Kemenpora terkait bonus atlet PON yang tidak boleh melebihi bonus atlet SEA Games.

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.

Terkait hal tersebut, Ahmad Heryawan sendiri mengatakan seharusnya bonus PON XIX yang rencananya akan diberikan awal 2017 mendatang itu tidak boleh diprotes. Sebab hal itu sudah diputuskan pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora)

“Saya pikir tidak boleh ada yang protes karena ketika ada surat keputusan Menpora, semua harus tunduk kepada peraturan itu,” kata Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.

“Apalagi BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) kalau memeriksa keuangan pasti mengacu kepada aturan yang ada,” tegas Heryawan.


Selebrasi tim bulutangkis putri Jawa Barat di ajang PON Jabar 2016.

Untuk itu, lanjut Heryawan, jika memaksakan sesuai keinginan atlet akan berdampak harus dikembalikan karena tidak sesuai dengan aturan. “Jadi saya pikir mending nyaman dari awal, daripada memaksakan kehendak tapi akhirnya harus dikembalikan,” tegasnya kembali.