IIUSF Jadi Wadah untuk Populerkan Old School BMX

Anggota RSPS yang juga rider di Asosiasi BMX Indonesia (ABI), Iwan Pacman, mengatakan acara ini penting untuk memajukan olahraga-olahraga ekstrim yang selama ini hanya bergelut di kancah underground.

Karena itu, Iwan memanfaatkan event ini untuk mempopulerkan Old School BMX. Sebab, masyarakat belum begitu memahami seluk-beluk sepeda ini dari awal.

"Gua ingin masyarakat umum tahu, ternyata BMX itu sudah ada dari tahun 80an dan Old School (OS) BMX ini bukan cuma untuk anak-anak kecil, tapi malah cenderung untuk orang-orang dewasa. Di event ini, gua juga coba beri tahu publik seperti apa sih action free style BMX jaman dulu," ujarnya.

Selama ini, kata Iwan, publik hanya mengenal street BMX dan Flatland. Padahal, OS adalah dasar dari kedua genre tersebut.

"OS ini dasar dan gak boleh dilupain. Generasi baru itu cenderung ke permainan street dan flatland," katanya.

Salah satu atraksi action freestyle BMX.

Di IIUSF ini, Iwan bersama komunitasnya hendak memberikan pendidikan kepada masyarakat luas besok (24/11/16). Melalui workshop dan coaching clinic, ia berharap pengetahuan publik menjadi lebih terbuka.

"Coaching clinic nanti bakal mengenalkan trik dasar dengan sepeda yang safety, jadi ke depannya orang-orang baru bisa punya pemahaman lebih baik untuk berkarier, karena ini dasar dan mengutamakan keamanan," jelasnya.

Salah satu anggota Asosiasi BMX Indonesia (ABI), Iwan Pacman.

"Selain itu, lewat BMX ini kita ingin memberi tahu bahwa kita bisa berprestasi di kancah internasional. Di tingkat beginner, itu sampai ke juara satu dan meraih medali emas di Prancis kemarin, di bawah naungan Kemenpora dan Asosiasi BMX Indonesia," tutupnya.

IIUSF sendiri berlangsung sampai hari Sabtu pekan ini. Besok, agendanya cenderung berfokus pada coaching clinic. Jumat dan Sabtu, baru akan banyak perlombaan yang dibalut suasana festival dan pertunjukan musik.