Balap Sepeda

Hanya Mengandung 'Obat Flu', Bradley Wiggins Terbebas dari Tuduhan Doping?

Selasa, 20 Desember 2016 14:24 WIB
Editor: Gregah Nurikhsani Estuning
 Copyright:

Pengakuan itu diutarakan Brailsford pada sesi dengar pendapat di Culture, Media and Sport Committee Hearing menindaklanjuti laporan dari pelatih tim British Cycling, Simon Cope.

Pada tahun 2011 silam, Wiggins harus diperiksa oleh komite anti doping Inggris Raya atau UK Anti-Doping (UKAD) karena didapati menerima 'paket mencurigakan'. Ketua komite, Damian Collins sebelumnya telah memanggil presiden British Cycling, Bob Howden, ketua komisi etis British Cycling, Dr. George Gilbert, dan mantan pelatih Team Sky, Shane Sutton, untuk menjelaskan perkara ini, namun tidak satu pun dari mereka yang bisa menjabarkan situasi tersebut.

Brailsford akhirnya memberanikan diri muncul untuk memberikan pernyataan resmi. Ia mengaku menerima informasi dari Richard Freeman, dokter Team Sky, bahwasanya paket mencurigakan yang dimaksud adalah fluimicil, semacam obat untuk melancarkan pernapasan.

"Dr. Richard Freeman mengatakan kepada saya bahwa (paket misterius) itu adalah fluimicil. Hanya itu yang ada di paket tersebut, dan hanya itu yang dia (Dr. Freeman) katakan kepada saya," papar Brailsford.

Fluimicil sendiri adalah dekongestan yang digunukan untuk membersihkan lendir dalam sistem pernapasan. Brailsford berani bersuara karena dia tak yakin bahwa atlet yang ia latih menggunakan obat yang dilarang dalam olahraga.

"Sepanjang pengatahuan saya, dekongestan tidak termasuk dalam yang dilarang dalam aturan UKAD," timpalnya lagi.


Bradley Wiggins dan Mark Cavendish bersama dalam Team Sky.

Meski begitu, belum ada keterangan resmi dari pihak terkait mengenai kejelasan ini. British Cycling pun tidak ingin berkomentar banyak. Mereka akan menunggu investigasi lebih lanjut dari pihak UKAD.

"Setelah melakukan apa yang diperintahkan oleh UKAD kepada British Cycling, kami memutuskan untuk tidak melakukan tindakan lebih jauh. Mengenai keputusan akhir, adalah mutlak menjadi hak serta kewajiban mereka. Ini kami lakukan untuk menghormati pihak-pihak terkait yang sudah membantu banyak perihal kelanjutan kasus ini," jelas British Cycling dalam sebuah pernyataan resmi.

Wiggins sempat diramal akan kehilangan pamor setelah ketahuan memakai obat-obatan yang masuk dalam daftar terlarang di Badan Anti Doping Dunia (WADA) jelang final kejuaraan Criterium du Dauphine di Prancis tahun 2011 lalu.

Hal itu memunculkan kontroversi karena Wiggins mendapat persetujuan UKAD. Wiggins merasa tidak melanggar aturan karena ia, bersama pembalap nasional Inggris lainnya, seperti Chris Froome, telah mengisi formulir untuk meminta pengecualian pemakaian obat-obatan itu.

Kasus tersebut muncul setelah hacker bernama Fancy Bear membobol data WADA yang berisi daftar pengecualian yang memuat nama Wiggins dan Froome. Wiggins disebutkan menggunakan suntikan otot dengan dosis 40 miligram kortikosteroid Triamcinolone Acetonide pada Juni 2011, Juni 2012, dan April 2013.