Terindikasi Doping, Medali 14 Atlet Indonesia Ini Terancam Dicabut

Jumat, 13 Januari 2017 22:12 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Gema Trisna Yudha
 Copyright:

Dewan Disiplin Anti Doping yang mengusut kasus doping 14 atlet Indonesia, menegaskan bahwa perolehan medali para atlet akan dicabut. Hal ini terjadi jika mereka menyatakan menerima hasil tes berdasarkan hasil pemeriksaan di National Dope Testing Laboratory, India.
 
“Ada 12 atlet PON dan 2 Peparnas yang melanggar aturan anti doping. Proses pertama adalah kita akan diskualifikasi otomatis dengan pencabutan medali dan bonus lainnya,” ujar ketua Dewan Disiplin Anti Doping, Cahyo Adi.

Cahyo juga menjelaskan atlet yang berada di urutan di bawahnya, tak bisa naik menempati posisi atlet yang dicabut medalinya. Dengan kata lain bahwa tidak ada perubahan susunan perolehan medali.
  
“Jika medali tersebut dicabut, maka tidak merubah susunan medali. Kalau emas cabut maka perak tidak bisa naik, dan ini sudah kewenangan ketua umum PB PON,” tandasnya.
 
Di sisi lain, Ketua Dewan Disiplin Anti Doping, Cahyo Adi menyayangkan kasus doping yang terjadi, khususnya pada atlet Peparnas. Pasalnya hal tersebut baru pertama kali terjadi.

“Kasus doping ini baru pertama kalinya di Peparnas karena sebelumnya tidak pernah terjadi,” tutupnya.
 
Dewan Disiplin Anti Doping sendiri akan mengirim surat kepada 14 atlet bersangkutan untuk melakukan konfirmasi. Mereka akan ditanya apakah menerima hasil tes atau memilih untuk membuka sampel B. Sampel B adalah sampel urine cadangan yang memang sengaja disiapkan jika ada atlet yang keberatan dengan keputusan doping.

27