Asian Games 2018

Kemacetan di Sekitar GBK Jadi Sorotan Jelang Asian Games 2018

Minggu, 19 Februari 2017 13:24 WIB
Penulis: Lanjar Wiratri | Editor: Gema Trisna Yudha
 Copyright:

Presiden INASGOC, Erick Thohir, yang didampingi Deputi IV Bidang Pebingkatan Perstasi Olahraga Kemenpora sekaligus Wakil Presiden II INASGOC, Gatot S Dewa Broto, menyampaikan paparan persiapan Asian Games 2018 di depan Dewan Olimpiade Asia (OCA), di Sapporo, Jepang.

Dalam pertemuan tersebut, Erick Thohir yang didampingi oleh Gatot S Dewa Broto selaku Vice President II INASGOC dan Ben Perkasa Drajat selaku Wakil Dubes RI di Tokyo, serta  beberapa pimpinan INASGOC dan staf telah memaparkan tingkat kemajuan persiapan penyelenggaraan Asian Games 2018.

Menurut Gatot, tak ada respon negatif dari OCA saat mereka melakukan pemaparan seperti jumlah cabor yang dipertandingkan. Selain 44 cabor yang dipertandingkan, mereka juga memaparkan kesiapan infrastruktur dan tes event pada November 2017 mendatang.

"Sosialisasi massif  tentang Asian Games yang akan dimulai pertengahan 2017 seperti penggunaan beragam kreasi logo dan maskot di badan pesawat GA, KA, LRT dan MRT, bangunan-bangunan tinggi perkantoran, fasilitas umum, tower-tower rencana LRT di kawasan GBK yang idle (karena belunm dimanfaatkan, sehingga akan harus dibungkus dengan kreasi logo dan maskot Asian Games 2018) dan lain sebagainya,” tulis Gatot dalam keterangan resminya.

OCA pun mengapresiasi tingkat kemajuan Indonesia tersebut. Hanya saja OCA tetap menyoroti mengenai tingkat kemacetan di sekitar GBK dan arah mobilisasi dari dan ke Wisma Atlet di Kemayoran. Intinya, INASGOC diminta serius mengatasi masalah tersebut, lalu Juga disinggung tentang sanksi anti doping dari WADA (World Anti Doping Agengy).

INASGOC menjelaskan bahwa pada tanggal 17 Februari  2017, Menpora telah menerima surat dari Dirjen WADA bahwa  Indonesia sudah terbebas dari sanksi WADA, sehingga itu memungkinkan OCA tidak meragukan lagi kesiapan Indonesia dalam penanganan masalah doping. 

Jika dibandingkan dengan saat OC Turkmenistan yang akan menjelaskan kesiapannya yang akan menyelenggarakan Asian Indoor dan Martial Arts Games pada September 2017, respon OCA relatif lebih kritis dibandingkan terhadap Indonesia. Ini menunjukkan, bahwa kesiapan INASGOC cukup memperoleh apresiasi tinggi. Hanya saja, INASGOC tetap harus bekerja sangat keras karena selain waktu yang sangat terbatas, juga masih banyak pekerjaan yang harus ditangani secepatnya dengan berbagai instansi.

294