Peraturan Presiden (Perpres) terkait penyediaan barang dan jasa untuk Asian Games 2018 diharapkan akan keluar pada akhir Februari 2017. Wakil Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Muddai Madang, menyebut jika proses tawar menawar dengan sponsor masih terganjal belum dikeluarkannya Perpres.
“Jadi Rp500 miliar itu semua kebutuhan penyelenggaraan diluar pertandingan, janjinya pemerintah adalah yang Rp5 triliun itu dari pemerintah yang Rp3 triliun itu sponsor dari INSAGOC. Di sinilah kebutuhan kita agar pending item yang sifatnya administrasi, harus segera dikeluarkan oleh pemerintah,” ujar Muddai usai menghadiri rapat kordinasi antarkementerian terkait persiapan Asian Games 2018.
Menpora Meninjau Venue Asian Games 2018.
“Karena semakin dekat waktunya, tawar menawar kita makin lemah terhadap sponsor. kita ini juga akan menggunakan jasa-jasa orang asing, semakin kita waktunya mepet, harganya semakin tinggi. Sudah deal kita dengan sponsor, makin pendek waktunya malah makin tinggi harganya, ini yang kita khawatirkan. Kalau pending item administrasi kelar kita tidak optimal, itu yang kita khawatirkan,” tambahnya.
Asian Games yang akan digelar pada 18 Agustus mendatang hanya menyisakan 17 bulan bagi INASGOC untuk mencari sponsor. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, menyebut jika kekurangan dana kurang lebih Rp4 miliar dari Rp8 miliar total dana yang dibutuhkan INASGOC akan diperoleh melakui sponsor, sementara pemerintah telah menanggung setengahnya, yakni Rp4,1 triliun.
Menpora menunjukkan logo Asian Games 2018.
“Untuk INASGOC ada anggaran Rp8 triliun yang kita sanggup sekitar Rp4 triliun, selebihnya silahkan INASGOC cari sponsor. Sekarang bagaimana sponsor bisa percaya dan terlibat, INASGOC akan punya cara,” ujar Imam usaai menghadiri rapat kordinasi antarkementerian terkait progress Asian Games 2018.