Islamic Solidarity Games (ISG) 2017

Persiapan Atlet Kurang Maksimal, Ini Target Indonesia di ISG 2017

Kamis, 6 April 2017 10:53 WIB
Editor: Ramadhan
© Indosport/insidethegames
Islamic Solidarity Games 2017 Copyright: © Indosport/insidethegames
Islamic Solidarity Games 2017

Kemenpora memasang target realistis kepada atlet-atlet yang tampil di ajang Islamic Soliradity Games (ISG) 2017 yang berlangsung di Baku, Azerbaijan. Indonesia pun diharapkan bisa mengamankan peringkat kedua pada ajang tersebut.

“Sasaran kami bisa berada di peringkat kedua,” kata Sesmenpora Gatot S Dewa Broto di Media Center Kemenpora, Jakarta, Rabu (06/04/17).

Apa yang diharapkan pemerintah ini memang bukan tanpa alasan karena pada kejuaraan solidaritas negara-negara Islam sebelumnya, Indonesia yang saat itu menjadi tuan rumah sukses menjadi juara umum dengan pencapaian 36 medali emas, 35 perak, dan 34 perunggu.

Namun, kondisi saat ini berbeda dengan sebelumnya. Persiapan yang dilakukan terbilang kurang maksimal karena Indonesia juga dihadapkan dengan SEA Games 2017 Malaysia sampai persiapan menghadapi Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang.

Pada ISG ke-4 ini, Indonesia bakal turun di 13 dari 20 cabang olahraga yang dipertandingkan yang di antaranya adalah menembak, taekwondo, polo air, selam, wushu, judo, senam, angkat besi, renang, atletik, dan paraatletik.

© Lanjar Wiratri/INDOSPORT
Caption Copyright: Lanjar Wiratri/INDOSPORTSesmenpora, Gatot S Dewa Broto.

Yang saat ini menjadi sorotan adalah sepakbola. Indonesia pada ISG di Azerbaijan ini hanya menjadi tim cadangan. Padahal pada kejuaraan yang sama sebelumnya, Timnas Indonesia merupakan runner up pada kejuaraan solidaritas negara-negara Islam itu.

Terkait sepakbola, Gatot menjelaskan jika pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pucuk pimpinan Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Pihaknya berharap KOI segera membuat keputusan supaya PSSI dalam hal ini Timnas Indonesia tidak menunggu kepastian terlalu lama.

“Di Prima tidak mengenal tim cadangan. Cabang olahraga yang jelas dikirim yang bakal dibiayai pemerintah. Kecuali KOI atau PSSI akan menanggung biaya sendiri untuk sepakbola,” sambung Gatot.

Pihak penyelenggara telah menetapkan 8 negara yang bakal bersaing di cabang olahraga sepakbola yaitu tuan rumah Azerbaijan, Oman, Aljazair, Arab Saudi, Turki, Kamerun, Maroko, dan Palestina.

Terkait dengan anggaran, Gatot menjelaskan pemerintah telah menyiapkan dana Rp10 miliar. Dana tersebut ditetapkan sebelum penetapan beberapa cabang olahraga yang bakal dikirim dan akan digunakan untuk tranportasi, akomodasi, dan uang saku.

Untuk jumlah atlet yang bakal dikirim tanpa pemain sepakbola adalah sebanyak 104 orang. Jumlah ini menurun cukup jauh dibandingkan dari keterangan pihak KOI sebelumnya yaitu bakal mengirim 140 atlet. Saat ini, persiapan atlet telah dilakukan Satlak Prima.