Asian Games 2018

Pegawai Air Minum Siap Wakili Indonesia di Asian Games 2018

Kamis, 11 Mei 2017 17:13 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
 Copyright:

Indonesia akan menjadi tuan rumah salah satu ajang multi event paling bergengsi di benua Asia, yakni Asian Games 2018 mulai 18 Agustus hingga 2 September 2018 mendatang. DKI Jakarta dan Pelembang sendiri telah ditunjuk sebagai dua kota utama yang menjadi lokasi pertandingan.

Uniknya, dalam kompetisi empat tahunan tersebut, Indonesia akan diwakilkan oleh seorang atlet yang juga berprofesi sebagai pegawai di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Langkisau Pesisir Selatan, Sumetera Barat.

Atlet itu adalah Nofrica Yanti yang ditunjuk sebagai atlet paralayang berdasarkan surat Federasi Aero Sport Indonesia nomor 1612A/PGDI/2016 tanggal 25 Desember 2016.

© padangpos.com
Nofrica Yanti atlet Paralayang Pessel Raih Juara II di PGAWC Seri I Dunia. Copyright: padangpos.comNofrica Yanti, atlet paralayang pessel Raih Juara II di PGAWC Seri I Dunia.

Berbagai prestasi membanggakan ternyata sudah pernah diraih oleh wanita yang sudah memiliki dua anak tersebut. Di antaranya peringkat lima Piala Dunia Ketepatan Mendarat Paralayang atau Paragliding Accuracy World Cup (PGAWC) seri II di Serbia 6-9 April 2017 dan meraih juara satu pada kejuaraan Paralayang Internasional di Kabupaten Agam, Sumatera Barat 5-8 Mei 2017.

Sebagai bentuk persiapan dirinya mengikuti Asian Games 2018, Yanti mengaku sudah rutin berlatih di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat selama lebih dari dua minggu.

"Dalam sebulan, 20 hari saya latihan di Puncak Bogor, Jawa Barat, sisanya latihan mandiri di Pesisir Selatan," katanya seperti dikutip INDOSPORT dari Antara.

© tabloidbijak.com
Nofrica Yanti atlet Paralayang Pessel Raih Juara II di PGAWC Seri I Dunia. Copyright: tabloidbijak.comNofrica siap memberi hasil terbaik saat tampil di Asian Games 2018.

Yanti menambahkan dalam persiapannya mengikuti Asian Games, dirinya tidak memiliki kendala terkait pekerjaannya sebagai pegawai PDAM. Hal itu karena ia ternyata mendapat dukungan penuh dari pimpinan perusahaannya, Herman Budiharto.

"Saya mempersilahkannya mengikuti pelatihan tanpa memberikan sanksi hingga tanggung jawab pekerjaan, tidak hanya bagi dirinya jika ada pegawai lain yang mengikuti langkah kesempatan yang sama akan kami berikan," katanya.