Kontingen Indonesia di kancah Islamic Solidarity Games (ISG) memang telah berhasil mempersembahkan keping medali emas. Setidaknya Indonesia sudah meraih empat keping emas dan 10 medali perak serta 10 medali perunggu.
Raihan ini pun sidah diketahui oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi. Baginya ini merupakan prestasi Indonesia meski dengan persiapan yang minim.
"Alhamdulillah memang saya sudah mendapat update akan raihan medali kita. Dan itu prestasi yang bagus meski persiapan kita mepet," jelas Imam saat ditemui di sela-sela acara Gala Desa 2017 di Bulukumba, Sulawesi Selatan, Senin (15/05/17).
Namun meski memberikan apresiasi, Imam mengatakan bahwa Kemenpora tidak menyediakan bonus bagi peraih keping medali di ajang ISG. Minimnya anggaran menjadi dasar alasan menteri asal Bangkalan ini.
"Sepertinya untuk ISG tahun ini, tidak (ada bonus)," jelas Imam.
Sri Wahyuni Agustiani berhasil menyumbang medali emas dalam ajang Islamic Solidarity Games (ISG) di Azerbaijan.Selain itu, Imam juga menjabarkan bahwa saat ini anggaran keuangan pemerintah sudah difokuskan untuk SEA Games dan Asian Games. "Kita (pemerintah) sudah mempertimbangkan, kebutuhan diprioritaskan untuk (bonus) SEA Games dan penyelenggaraan Asian Games," ujarnya.
Atlet Indonesia, dalam satu setengah tahun mendatang, memang akan disibukkan dengan dua gelaran olahraga terbesar di Asia dan juga Asia Tenggara. SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, Agustus mendatang, dan Asian Games 2018 yang menjadikan Jakarta serta Palembang sebagai tuan rumah.
Dengan raihan medali saat ini sendiri Indonesia masih berada di posisi empat papan klasemen ISG. Indonesia masih berada di bawah tuan rumah Azerbaijan, Turki, dan Uzbekistan. Tentu hasil ini jauh di bawah saat Indonesia menjadi tuan rumah tahun 2013 silam. Saat itu Indonesia meraih 356 emas dari 104 medali.