SEA Games 2017

Tak Hanya Indonesia, Bendera Brunei Juga 'Dilecehkan' di SEA Games 2017

Minggu, 20 Agustus 2017 09:55 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Logo Sea Games 2017. Copyright: © Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Logo Sea Games 2017.

Pagelaran SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia mungkin baru seminggu berlangsung, namun sejumlah permasalahan sudah mewarnai ajang multi event terbesar di Asia Tenggara tersebut.

Contohnya seperti yang baru-baru ini terjadi dalam upacara pembukaan SEA Games 2017 di Stadion Bukit Jalil pada Sabtu (19/08/17) kemarin.

Dalam buku panduan yang diberikan ke para tamu undangan, terdapat gambar bendera Indonesia yang dibuat terbalik pada bagian informasi negara-negara yang pernah menjadi tuan rumah SEA Games.

Ternyata, ini bukan pertama kalinya Malaysia sebagai penyelenggara SEA Games 2017 melakukan kesalahan penggunaan bendera negara peserta.

Sebelumnya, hal yang sempat dialami oleh atlet kontingen Brunei Darussalam, saat mengikuti perlombaan renang indah nomor Duet Technical Routine.

Kala itu, di sebelah nama Jacqueline Lim Guan Fan dan Nur Hafizah Ahmad yang akan segera tampil, terpampang gambar bendera Brunei, yang menunjukkan keduanya merupakan perenang indah yang mewakili Brunei.

Namun, bila diperhatikan dengan seksama, dalam gambar bendera Brunei itu, terpapampang tiga garis warna yang dibuat diagonal, yakni putih, merah dan hitam.

© Troll ASEAN
Bendera Kontingen Indonesia terbalik. Copyright: Troll ASEANKesalahan bendera Brunei di cabang olahraga renang Indah.

Gambar itu pun menjadi aneh lantaran pada gambar bendera asli Brunei, hanya ada dua garis warna saja yang dbuat diagonal, yakni putih dan hitam.

Sedikit informasi, terkait kesalahan penggambaran bendera Indonesia di buku panduan SEA Games 2017, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Indonesia siap membuat nota keberatan.

© www.kualalumpur2017.com.my
Surat resmi permintaan maaf Menpora Malaysia. Copyright: www.kualalumpur2017.com.mySurat resmi permintaan maaf Menpora Malaysia.

"CDM Indonesia bisa mengajukan nota permintaan klarifikasi pada OC Malaysia, mengapa hal itu terjadi. Jika terungkap faktanya (ada kemungkinan mereka berkilah macam-macam alasan), maka Indonesia melalui KBRI bisa mengajukan nota keberatan, mulai dari yang soft hingga yang hard tergantung tingkat kesalahan mereka," ujar Sekretaris Menpora (Sesmenpora), Gatot S Dewa Broto.

8