SEA Games 2017

Memalukan, Pendukung Malaysia Keroyok Pendukung Myanmar hingga Bonyok

Selasa, 22 Agustus 2017 13:42 WIB
Editor: Rizky Pratama Putra
© ESPN
Selebrasi pemain Malaysia usai mangalahkan Myanmar. Copyright: © ESPN
Selebrasi pemain Malaysia usai mangalahkan Myanmar.

Langkah Malaysia melaju ke babak semifinal cabang sepakbola SEA Games 2017 diiringi dengan kejadian yang (kembali) membuat malu. Para pendukung Malaysia diduga melakukan pengeroyokan terhadap seorang suporter Myanmar.

Seperti dilaporkan oleh Zing.vn, salah satu media asal Vietnam, usai laga Malaysia melawan Myanmar, Senin (21/08/17), salah satu kelompok suporter Myanmar mengunggah sebuah foto mengejutkan. Komunitas pendukung ini mengunggah foto anggotanya yang babak belur.

© zing.vn
Fans Myanmar yang diduga diserang oleh pendukung Malaysia. Copyright: zing.vnFans Myanmar yang diduga diserang oleh pendukung Malaysia.

Media asal Vietnam tersebut mengatakan bahwa sang suporter tersebut merupakan korban dari kebrutalan pendukung tuan rumah. Kejadian pengeroyokan yang membuat pendukung Myanmar 'bonyok' ini sendiri terjadi usai laga di Stadion Shah Alam.

Akibat dari ulah para pendukung tuan rumah, suporter Myanmar tersebut mengalami luka parah di wajahnya. Bagian pipi dan bibir pendukung tersebut nampak mengalami bengkak cukup parah.

Kejadian ini juga membuat Federasi Sepakbola Myanmar (MFF) membuat sebuah imbauan kepada para suporternya yang berani perjalanan away ke Negeri Jiran. MFF meminta para pendukungnya untuk berhati-hati saat berpindah lokasi dan menghindari konfrontasi langsung dengan para pendukung Malaysia.

© zing.vn
Fans Myanmar yang diduga diserang oleh pendukung Malaysia. Copyright: zing.vnFans Myanmar yang diduga diserang oleh pendukung Malaysia.

Padahal, Malaysia berhasil memenangi laga dengan skor 3-1 di akhir pertandingan. Bahkan, kemenangan tersebut memuluskan jalan Harimau Malaya untuk melangkah ke babak semifinal.

Hal ini tentu kembli mencoreng wajah Malaysia sebagai penyelenggara pesta olahraga terbesar negara-negara di Asia Tenggara ini. Sebelumnya, polemik soal salah cetak bendera dan kecurangan di sejumlah cabang yang melibatkan tuan rumah masih terus bergema.

2