Tendangan Penalti Imam Nahrawi Buka Journalist Game 2017

Jumat, 8 Desember 2017 18:48 WIB
Penulis: Muhammad Adiyaksa | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Muhammad Adiyaksa/INDOSPORT
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi membuka Tunrmane Journalist Game 2017. Copyright: © Muhammad Adiyaksa/INDOSPORT
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi membuka Tunrmane Journalist Game 2017.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi resmi membuka Turnamen Journalist Game 2017 di Halaman Wisma Kemenpora, Jakarta, Jumat (07/12/17) sore WIB yang berlangsung pada 7-8 Desember 2017. Pria asal Bangkalan, Madura itu ditemani oleh Ketua Siwo Pusat, Radja Parlindungan Pane.

Journalist Game adalah turnamen olahraga yang dikhususkan untuk wartawan. Ada tiga cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan.

© Muhammad Adiyaksa/INDOSPORT
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi membuka Tunrmane Journalist Game 2017. Copyright: Muhammad Adiyaksa/INDOSPORTMenteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi membuka Tunrmane Journalist Game 2017.

Tiga cabor tersebut adalah bulutangkis, tradisional game, dan futsal. Untuk cabor kedua, terbagi ke dalam tiga bagian. Yaitu, perlombaan balap karung, bakiak, dan kelereng.

"Luar biasa. Saya mendengar bahwa peserta semakin banyak, bahkan membludak," ujar Imam pada pidato pembukaanya. Ajang ini sendiri berlangsung untuk kali kedua. Sebelumnya, sudah bergulir pada tahun lalu.

© Muhammad Adiyaksa/INDOSPORT
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi membuka Tunrmane Journalist Game 2017. Copyright: Muhammad Adiyaksa/INDOSPORTMenteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi membuka Tunrmane Journalist Game 2017.

"Acara sudah berlangsung dua tahun. Untuk selanjutnya, kita persiapkan lebih maksimal. Supaya wartawan lebih banyak yang ikut," papar Imam.

Imam kemudian memberikan apresiasi untuk wartawan yang menjadi peserta. Wartawan pada akhirnya merasakan menjadi atlet, tidak lagi menjadi pihak yang memberitakan.

"Tentu menyiapkan sudah lebih banyak lagi jurnalis yang bisa ikut. Kita tahu, wartawan begitu berat. Lebih berat ketika nulis berita. Lebih berat lagi Sekarang jadi subject pemberitaan. Menjadi atlet tidak mudah. Dan hari ini kita kombinasikan itu," tutup Imam.