Gelar Asian Games, INASGOC Ingin Ekonomi Tumbuh dan Fasilitas Tidak Terbengkalai

Rabu, 13 Desember 2017 11:03 WIB
Penulis: Muhammad Adiyaksa | Editor: Joko Sedayu
© Arief Setiadi/INDOSPORT
Spanduk Asian Games 2018. Copyright: © Arief Setiadi/INDOSPORT
Spanduk Asian Games 2018.

Selain menggelar pesta olahraga terbesar Asia, INASGOC selaku panitia penyelenggara Asian Games 2018 Jakarta-Palembang memiliki misi lain. Yaitu, mengubah budaya masyarakat Indonesia ke arah yang lebih baik.

Ketua INASGOC, Erick Thohir mencontohkan apa yang terjadi pada Olimpiade 2008 di Beijing, China, lalu. Ketika itu, terjadi perubahan pola budaya masyarakat setempat setelah keberlangsungan pesta olahraga dunia empat tahunan tersebut.

“Budaya, bagaimana saat event internasional, budaya ingin kita tonjolkan, tentu juga perbaikan budaya,” ujar Erick.

“Contoh yang terjadi, China sebelum dan sesudah Olimpiade 2008 berbeda. Ada perubahan moral di masyarakat China,” katanya menambahkan.

© Humas INASGOC
Erick Thohir. Copyright: Humas INASGOCKetua INASGOC, Erick Thohir, berharap Indonesia belajar dari event internasional di negara tetangga.

Selain itu, dengan adanya Asian Games, Erick juga berharap fasilitas-fasilitas yang terbangun dapat dimanfaatkan pasca selesainya ajang tersebut. Lagi-lagi, ia memberikan rujukan ke negara lain. Kali ini, kepada Singapura dan Malaysia yang sukses menggelar SEA Games 2015 dan 2017.

"Diharapkan adanya event internasional, memperbaiki budaya kita. Dibangun fasilitas lainnya. Tentu menjaga budaya kita yang kita banggakan," papar Erick.

"Dampak ekonomi, tidak hanya menghambur-hamburkan uang. Contoh Singapura. Setelah SEA Games, venue dipakai. Malaysia juga, ada pertumbuhan ekonomi. Orang-orang pasti ingat branding. Kota-kota penyelenggara. Banyak negara melihat kejuaraan prestise. Secara mapping dunia, kita terlihat," tutupnya.