Klub Promosi PFL 2018 Ini Ternyata Reinkarnasi Klub Sepakbola

Senin, 18 Desember 2017 16:58 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Petrus Manus Da Yerimon/INDOSPORT
Situasi pertandingan Dumai FC vs Bifor FC. Copyright: © Petrus Manus Da Yerimon/INDOSPORT
Situasi pertandingan Dumai FC vs Bifor FC.

Pro Futsal Legaue (PFL) 2018 akan diramaikan dengan kedatangan empat klub yang baru saja promosi dari Liga Futsal Nusantara (Linus) 2017. Klub peserta tersebut adalah Deking's Halus, DLS FC Banyumas, FC Binjai dan Dumai FC. Menariknya, nama terakhir ternyata merupakan reinkarnasi dari klub sepakbola dari Kepulauan Riau.

Dumai FC memastikan diri merebut satu tiket promosi ke PFL 2018 pasca mengalahkan Bifor JPL di babak delapan besar Linus dengan skor 5-0, pekan lalu di GOR ITB Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Karenanya pelatih tim Dumai,  Achmad Syaibani mengatakan hasil itu merupakan sejarah bagi kota kecil di Kepulauan Riau.

"Ini sejarah setelah Harimau Rawa apalagi Dumai dari kota kecil yang tidak memiliki banyak pemain futsal tapi regenerasinya itu luar biasa," tutur Achmad Syaibani

"Tim ini belum cukup baik di Linus tapi tidak di jika di Liga Pro. Makanya pasti kita rombak, kita akan beri kesempatan bagi pemain yang ada saat ini tapi ada juga tambahan karena Liga Pro luar biasa persaingannya. Perlu beberapa pemain senior," sambungnya mengenai persiapan ke PFL 2018.

© Petrus Manus Da Yerimon/INDOSPORT
Pelatih dan pemain Dumai FC dalam jumpa pers. Copyright: Petrus Manus Da Yerimon/INDOSPORTPelatih dan pemain Dumai FC dalam jumpa pers.

Sementara mengenai sejarah yang baru saja ditorehkan, Muhammad Fadli selaku pemilik dan juga manajer Dumai FC mengatakan sejatinya mereka merupakan klub reinkarnasi dari sepakbola konvensional (lapangan besar).

Dumai FC dilaporkan berawal dari klub Persemai Dumai yang bermain di divisi dua tahun 2014 lalu. Namun, seiring dengan vakumnya kompetisi akibat pembekuan PSSI oleh FIFA, M. Fadli kemudian banting strir dan mencoba peruntungan di futsal setahun berselang.

"Sejarahnya Dumai FC ini dari sepakbola lapangan besar, dari Persemai. Di tahun 2014 itu Persemai main di divisi dua dan mau naik ke divisi 1, kita juara tiga tapi kemudian sepakbola berhenti. Setelahnya saya lari ke futsal pada 2015 dan ini murni kemauan pribadi," beber M. Fadli.

Untuk itu, M. Fadli tidak lupa mengucapkan syukur dan terima kasih atas perjuangan tim pelatih dan pemain yang berhasil mewujutkan mimpinya. Ia berjanji akan berusaha semaksimal mungkin mempertahankan eksistensi tim. Namun, ada hal yang di garis bawahi, bahwa ia membutuhkan dukungan dari pemerintah setempat.

"Terima kasih buat pemain karena tim ini lolos ke kasta atas, dan sudah membuat daerah Riau berprestasi. Ini memang impian kami ke liga pro, makanya dari sisi manajemen kami akan belajar bagaiamana cara mengelola tim lebih baik," ucapnya.

"Ke depan, Saya minta perhatian pemerintah setempat buat membantu sola lapangan kemudian pembinaan," tutup M. Fadli.

Sebagai informasi, Persemai Dumai FC sejatinya memang klub dari Kepulauan Riau yang sempat eksis. Pada 2007, klub tersebut tercatat pernah berada di divisi II bersama 62 klub lainnya seperti Persika Karawang, Cilegon FC, Persiram Raja Ampat, PS Barito Putera dan lainnya.

Sayangnya, setelah itu tidak ada kabar selanjutnya dari Persemai Dumai. Baru kemudian pada 2012 klub itu dilaporkan mengikuti Kompetisi Divisi III Liga Indonesia Zona Sumatera Bagian Utara (Sumbagut). Dan teranyar Persemai akhirnya bangun dari tidur panjangnya dengan mengikuti Piala Gubernur Riau 2017.