Di Asian Games, Atlet Lari Ini Waspadai Jepang dan Korea Sebagai Lawan Terberat

Rabu, 3 Januari 2018 20:27 WIB
Kontributor: Muhammad Effendi | Editor: Ardini Maharani Dwi Setyarini
© VIVA
Atlet Lari Indonesia, Jauhari Johan Copyright: © VIVA
Atlet Lari Indonesia, Jauhari Johan

Jelang pesta olahraga bangsa-bangsa Asia yang kurang dari delapan bulan lagi digeber di DKI Jakarta dan Palembang, sejumlah atlet 'Wong Kito' pun mulai membidik target. 

Pasalnya, selain akan merebut prestasi di kancah Asia, ajang Asian Games 2018 menjadi pagelaran olahraga yang membawa nama baik negara, apalagi Merah Putih menjadi tuan rumah di ajang bergengsi ini. 

Tak terkecuali bagi Jauhari Johan, atlet atletik yang bergelut di nomor cabor Triathlon asal Bumi Sriwijaya ini pun siap duel untuk membidik dan masuk dalam catata prestasi di ajang bersejarah ini. 

Jo yang usai gagal membawa nama Indonesia berlenggang sebagai juara di test even Asian Triathlon Championship (ASTC) , dan juga Sea Games di Kuala Lumpur, membuat diribya memperketat jadwal latihannya.

"Untuk mempersipakan Asian Games sampai sekarang tetap latihan, Januari minggu kedua udah pelatnas, dan juga bulan 4 sudah melakukan TC,"ujar Jouhari Johan, Selasa (2/1).

© Republika
Atlet Lari Indonesia, Jauhari Johan Copyright: RepublikaAtlet Lari Indonesia, Jauhari Johan

Diakuinya meskipun gagal menjuarai Sea Games di Kuala Lumpur Agustus lalu, tak membuatnya pesimis dengan hasil tersebut, terlebih atlet yang pernah berlenggang menyabet juara dua pada ASTC di Bali 2016 lalu ini optimis mampu menggapai target yang telah di canangkan.

Namun mengenai target Jauhari mengakui hanya menargetkan perunggu di Asian Games nanti, mengingat rival terberat saat ini masih dipegang oleh Jepang dan Korea, apalagi keduanya bukanlah lawan yang mudah di taklukan.

"seperti biasa Jepang dan Korea menjadi rival terberat, ya tapi mudah mudahan optimis bisa menargetkan perunggu di Asian Games nanti,"ucapnya

Ketika di tanya mengenai kendala saat melakukan latihan, Jauhari mengaku masih belum mengimbangi kecepatan, apalagi dikatakannya banyak sekali fasilitas penunjang yang belum terpenuhi.

"Dalam 12 kali latihan yakni 6 Kali renang, 3 kali lari dan 6 kali bersepeda, kesulitannya bagaimana menyeimbangkan kecepatan ini, terlebih saya lihat banyak fasilitas disini yang belum terlengkapi,"pungkasnya.