Dalam laman resminya, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengungkapkan bahwa Presiden RI, Joko Widodo lebih memilih sirkuit Sentul sebagai tuan rumah penyelenggaraan MotoGP 2017. Namun dengan catatan segala macam biaya terkait renovasi sirkuit tak akan 100 persen membebani APBN.
“Seandainya ada penggunaan APBN mungkin hanya dipertimbangkan sebatas untuk membayar commitment fee sebesar 7 juta Euro untuk tahun 2017 (yang harus dibayarkan paling lambat bulan Agustus 2017), berikutnya sebesar 8 juta Euro untuk tahun 2018 dan sebesar 8,4 juta Euro untuk tahun 2019. Untuk itu, Menpora menyampaikan usulan sekiranya ada Keputusan Presiden mengingat adanya penggunaan APBN,” tulis laman resmi Kemenpora.
Sirkuit Sentul resmi ditunjuk jadi tuan rumah perhelatan balap MotoGP 2017
Sebelumnya selain Sentul, sempat mengemuka wacana jika MotoGP 2017 akan dihelat di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan. Namun rencana itu nyatanya tidak mendapat persetujuan dari Presiden yang menginginkan agar Senayan fokus dijadikan sebagai venue Asian Games 2018
Pihak Dorna Sports selaku penyelengara MotoGP melalui wakilnya, Javier Alonzo (Area Manager dari Dorna Sports), telah bertemu dengan wakil pemerintah Indonesia untuk membahas rencana penyelenggaraan MotoGP di Tanah Air. Pihak Dorna pun menyarankan jika sirkuit permanen lebih cocok untuk menjadi venue penyelenggaraan ajang balap motor bergengsi tersebut.
Suasana Sirkuit Internasional Sentul
Kemenpora berencana secepatnya mengundang manajemen Sentul untuk mengadakan pertemuan dengan Kemenpora kembali, dengan tujuan untuk memastikan kesanggupan mereka untuk menyelenggarakan MotoGP, sebagaimana suratnya telah berulang kali dikirimkan ke Kemenpora.
Termasuk juga bukti dokumen tertulis tentang kesanggupan untuk membiayai sendiri renovasi sirkuit Sentul dan sekitarnya mengingat batas waktu penanda-tanganan kontrak adalah akhir bulan Juni 2016 untuk MotoGP 2017.
Sirkuit Internasional Sentul saat digunakan sebagai ajang balapan motor lokal