Pembalap Yamaha, Maverick Vinales, keluar sebagai pembalap tercepat dalam tes pramusim kedua di Australia selama 15-17 Februari lalu. Ia mencatat waktu rata-rata 1 menit 28,549. Hasil ini membuatnya unggul 0,294 detik dari Marc Marquez.
Pembalap 22 tahun ini pun menjadi ancaman baru bagi Marquez untuk merebut gelar juara dunia tahun ini. Vinales pun menjadikan hal tersebut sebagai motivasinya untuk mengarungi dunia balap musim ini.
"Bagaimanapun, dia kencang juga. Dia punya kecepatannya. Jadi bagus untuk punya (motivasi ekstra) untuk selalu meningkatkan diri, menjadi yang tercepat," tutur Vinales kepada Crash.
Vinales pun tak absen menyanjung sesama pembalap dari Spanyol itu. "Dia sangat kuat. Braking point Marquez luar biasa. Dia sangat bagus di situ dan dalam hal itu kami harus meningkatkannya," tambahnya.
Maverick Vinales saat sesi latihan.
Vinales merasa terganggu saat Marquez turun mengikutinya di simulasi balap pada hari ketiga tes pramusim kemarin. "Saya tak tahu mau bilang apa. Tapi itu normal. Anda ikut simulasi balap. Seseorang ikutan, Anda tak bisa berhenti," ujarnya.
"Setelah lima laps, dia berada di belakang dan akhirnya saya harus menghentikan simulasi. Treknya sepanjang empat kilometer. Sangat aneh dia berada di sana, posisi yang sama dengan saya sebelumnya."
Namun Vinales akhirnya memutuskan hal tersebut sebagai motivasinya. "Motivasi ini bagus, dengan pertarungan ini. Sangat bagus," katanya sambil tersenyum.
Marc Marquez jalani tes di Sirkuit Phillip Island, Australia.
Marquez pun mengakui jika ia memang membuntuti Vinales saat tes dan mengungkapkan ia tertarik untuk mempelajari motor yang berbeda dengannya.
"Ada momen saat saya keluar dan saya lihat dia melintas. Ada jarak di situ, lalu saya bisa memutus jaraknya. Kemudian saya mengikutinya selama dua laps dan sangat menarik untuk melihat motor yang berbeda," beber Marquez. Juara dunia 2013, 2014, dan 2016 ini lantas mengakui bahwa Vinales memang cepat.