Jadi Bintang Baru MotoGP, Begini Resep ala Vinales

Selasa, 28 Maret 2017 22:31 WIB
Editor: Hendra Mujiraharja
© Mirco Lazzari gp/Getty Images
Pembalap asal Spanyol, Maverick Vinales, merayakan kemenangan bersama tim Yamaha di bawah podium. Copyright: © Mirco Lazzari gp/Getty Images
Pembalap asal Spanyol, Maverick Vinales, merayakan kemenangan bersama tim Yamaha di bawah podium.

Maverick Vinales tengah menjadi buah bibir. Pasalnya, pembalap anyar Yamaha tersebut secara mengejutkan mampu memenangi balapan pembuka MotoGP 2017 yang berlangsung di Sirkuit Internasional Losail, Qatar, dalam balapan yang berlangsung pada Minggu (26/03/17) kemarin.

Memang tidak mudah untuk menjadi seorang pembalap hebat. Selain bakat, pembalap yang bersangkutan membutuhkan kerja keras dan rasa percaya diri. Menurut Alex Salas, Vinales memiliki semuanya untuk menjadi juara dunia MotoGP.

image article indosportPembalap Yamaha, Maverick Vinales merayakan kemenangannya di Qatar.

Bahkan, Salas mengatakan pembalap asal Spanyol tersebut akan menangis jika tidak mampu memenangi sebuah perlombaan.

“Sekarang, Vinales memang lebih dewasa. Namun, dia akan sangat marah jika dia tidak mampu memenangi balapan,” kata Salas, diberitakan Cycleworld.

“Vinales adalah sosok yang pekerja keras. Kekuatannya? Kepalanya. Dia sangat percaya diri. Dia sangat fokus dengan motornya. Ini yang membuat saya yakin dia akan menjadi juara dunia,” sambung sahabat Vinales itu.

image article indosportMaverick Vinales pun berhasil mencatatkan kemenangan perdananya di MotoGP 2017.

Tidak hanya saat balapan. Vinales memang suka berkompetisi untuk menjadi nomor satu saat masih sekolah. Salas juga menambahkan mata pelajaran favoritnya adalah matematika.

“Memang ada sejumlah pembalap yang tertarik dengan motor. Tidak hanya itu, mereka terkadang suka teralihkan dengan pesta, pacaran, nongkrong bersama teman dan lain-lain,” ujar Salas.

“Untuk Vinales, dia hanya fokus dengan motor agar bisa memenuhi targetnya. Seluruh hidupnya dihabiskan di sana,” lanjut pria yang kini tinggal di Andorra itu.

“Dia tahu memiliki kemampuan untuk mewujudkan mimpinya dan bekerja keras hingga hari itu tiba. Jika tidak sukses, dia akan memikirkan cara baru untuk menggapainya,” tambahnya.