MOTOGP 2017

Klarifikasi Lorenzo dan Dovizioso Soal Drama di GP Valencia

Senin, 13 November 2017 10:30 WIB
Penulis: Juni Adi | Editor: Lanjar Wiratri
© LAT IMAGES
Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo. Copyright: © LAT IMAGES
Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo.

Dalam balapan seri terakhir yang digelar di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, pada Minggu (12/11/17), terjadi sebuah drama, dimana Jorge Lorenzo disebut-sebut menggagalkan ambisi rekan setimnya, Andrea Dovizioso untuk bersaing dengan Marc Marquez meraih gelar juara dunia musim ini, karena keduanya hanya berselisih 21 poin.

Seperti diketahui, sejak awal balapan, Dovizioso berusaha untuk menyalip Lorenzo yang berada di posisi ke-4 demi membuka peluang menang, namun pembalap Italia itu kesulitan lantaran Lorenzo tak mau mengalah.

Hingga akhirnya memasuki pertengahan balapan, tim Ducati memberi kode "mapping 8" melalui pesan dashboard kepada Lorenzo. Kode itu diduga agar pembalap Spanyol itu mau memberi jalan agar Dovi menyalipnya.

Tak kunjung bertukar posisi, Ducati terus memberi Lorenzo pesan yang sama di dashboard-nya sebanyak 5 kali. Hingga akhirnya kru Ducati memberikan pesan -1 melalui pit board, berharap Lorenzo melihatnya dan mau turun posisi.

Namun, tak berselang lama pemilik nomor 99 itu mengalami crash. Tak berapa lama kemudian, Dovi juga ikutan melakukan kesalahan hingga terperosok di tikungan kedelapan.

Usai balapan, Lorenzo pun memberikan klarifikasi mengenai pesan "team order" yang tak digubrisnya. Menurutnya, ia sengaja menjaga posisinya agar Dovi mau membututi kecepatan motornya demi merangsek ke depan.

"Saya melihat mereka memberi saya (pesan dashboard dan pit board) ini setiap waktu. Tapi saya memilih tetap menekan hingga akhir. Karena saya tahu ini adalah hal terbaik bagi saya, Ducati, dan Dovi," ungkap Lorenzo seperti dikutip dari Motorsport.

© BT Sport
Pit board dari tim ducati untuk Jorge Lorenzo. Copyright: BT SportPit board dari tim ducati untuk Jorge Lorenzo.

"Saya membantunya untuk memperbaiki kecepatannya dengan 0,1 atau 0,2 detik, untuk sedekat mungkin dengan grup terdepan," tambahnya.

"Jika ia memiliki kesempatan untuk menang, saya akan melebar dan memberi jalan padanya. Tapi sayangnya tidak seperti itu. Saya juga akan memberikan jalan jika saya melihat Marc terjatuh, tetapi ia tetap bisa melanjutkan balapan," tuturnya.

Senada dengan Lorenzo, Dovizioso mengaku memang dirinya tak punya kecepatan untuk melewati rekan setimnya itu, apalagi harus merangsek ke depan. Ia menganggap Lorenzo telah membantunya, dan tindakannya itu dianggap sudah tepat.

"Saya senang karena kami sudah mencoba sampai akhir dan kesempatannya terbuka sampai 10 lap terakhir tapi kami tak cukup kencang," ujar Dovizioso dikutip Autosport.

"Di awal saya ingin melewati Jorge, tapi di beberapa tikungan saya lebih lambat dan pada akhirnya dia menciptakan laju yang bagus."

"Bagus saja buat saya mengikutinya, saya bisa bertahan dengan mereka. Tapi kami sudah melewati batas kemampuan sepanjang balapan. Kami berdua melakukan kesalahan," imbuhnya.