x

Pembuktian Alex Marquez, Rookie yang 'Telat Panas' di MotoGP 2020

Selasa, 13 Oktober 2020 19:38 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Lanjar Wiratri
Alex Marquez dari Spanyol dan Tim Repsol Honda menunjukkan trofi pada upacara podium di MotoGP Prancis di Sirkuit Bugatti.

INDOSPORT.COMAlex Marquez masih terus menjadi sorotan sepanjang kejuaraan MotoGP 2020. Performanya kerap disorot bersama Repsol Honda kendati dirinya adalah juara Moto2 2019 dan adik dari sang jawara bertahan, Marc Marquez.

Alex yang tergabung dengan tim Repsol Honda merupakan rookie bersama dua rider berstatus debutan lainnya yakni Brad Binder (KTM Factory) dan Iker Lecuona (KTM Tech3) di ajang kelas premier pada musim ini.

Baca Juga
Baca Juga

Menjadi seorang debutan tentunya para rider muda yang baru naik kasta memiliki target untuk menjadi Rookie of The Year dan meraih podium sebanyak mungkin. Namun terkadang kenyataan tak bisa selalu berjalan sesuai dengan harapan.

Dari tiga rookie, Brad Binder lah yang konsisten menunjukan penampilan apik, dengan satu kali juara di MotoGP Ceko serta menempati peringkat 11 dengan 62 poin, unggul dua peringkat atas Valentino Rossi di klasemen sementara.

Baca Juga
Baca Juga

Sedangkan Alex dan Iker Lecuona masih berkutat di grid belakang. Lecuona kerap mendapatkan masalah pada motornya, atau memang masih beradaptasi dengan kejuaraan bergengsi ini, dan hal tersebut bisa dimaklumi oleh para penggemar motorsport.

Namun kondisinya berbeda dengan Alex, ia dianggap memiliki tekanan lebih besar ketimbang dua rookie lainnya yakni bergabung dengan Repsol Honda, tim impian bagi banyak pembalap dengan kuda besinya yang sulit dipahami, serta tantangan lainnya ialah mengemban nama ‘Marquez’ di pundaknya.


1. Berawal dari Hujatan Hingga Pembuktian Jadi Rookie yang ‘Telat Panas’

Alex Marquez dari Spanyol dan Tim Repsol Honda menunjukkan trofi pada upacara podium di MotoGP Prancis di Sirkuit Bugatti.

Bergabungnya Alex Marquez bersama tim Repsol Honda untuk menggantikan Jorge Lorenzo yang telah pensiun dan menjadi tandem bagi Marc Marquez pada November 2019 lalu memang sempat menuai kontroversi.

Pasalnya, ia dianggap bergabung lewat ‘orang dalam’ yakni atas permintaan sang kakak. Namun rumor tersebut langsung dibantah oleh Marc, yang mengatakan meski memiliki ikatan darah, namun dalam hal pekerjaan keduanya memiliki sifat profesionalitas dan tentunya keputusan tersebut murni atas keinginan Alex.

Tak hanya itu, banyak yang mengira bahwa rider senior seperti Cal Crutchlow, dan sejumlah nama pembalap terkenal lainnya yang akan mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Jorge Lorenzo. Nyatanya Honda memilih mendatangkan Alex, dan mengundang banyak pertanyaan.

Alex tergolong pembalap yang masih sangat muda dan minim pengalaman untuk menggeber RC213V yang dikenal agresif dan susah dikendalikan oleh penunggangnya kecuali The Baby Alien.

Keraguan terhadap kemampuan Alex berkembang menjadi sebuh kritik tajam dan hujatan dari netizen, setelah rider berusia 24 tahun itu kesulitan beradaptasi dan finis di posisi belakang, sangat berbeda dengan situasi sang kakak yang langsung moncer dan menjadi juara dunia di musim debutnya.

Pada awal dimulainya kejuaraan MotoGP, tercatat Alex dari sembilan seri balapan yang telah berjalan ia hanya dua kali finis di 10 besar (MotoGP Andalusia dan Emilia Romagna). Selain itu ia terus finis di posisi ke-12 hingga 17.

Absennya Marc Marquez karena cedera, buruknya penampilan Alex pun membuat kondisi Repsol Honda selaku tim paling dominan dalam beberapa tahun terakhir menjadi terpuruk. Honda mendapat kritik bahwa musim ini adalah bagian dari karma karena terlalu meng-agung-kan Marc.

Sepanjang awal musim 2020 Honda dan Alex tak henti-hentinya menjadi bahan ejekan dan juga hujatan dari para penonton. Bahkan Alex sempat diragukan bahwa ia memiliki DNA seperti sang kakak, sementara Honda dianggap hanya bisa pasrah tanpa adanya Marc.

Alex memang tak bisa mengontrol pandangan orang lain terhadap dirinya. Namun ia setidaknya masih punya usaha untuk membungkam semua remehan dan hujatan yang diterimanya.

Perlahan tapi pasti, Alex mulai menunjukkan kehebatannya. Pada sesi latihan bebas dan warm up, Alex pelan-pelan bisa memperbaiki catatan waktunya.

Hingga saat balapan dengan kondisi trek basah di MotoGP Prancis, ia start dari posisi ke-18 berhasil menyabet podium kedua. Penampilan yang sangat mengejutkan dan impresif, mengingat ia hanyalah seorang rookie dan belum berpengalaman balapan di trek basah MotoGP.

Meraih podium di kelas premier untuk pertama kalinya pun membuat Alex dinilai sebagai rookie yang telat panas, apalagi dengan beban besarnya harapan terkait embel-embel nama Marquez yang tersemat pada namanya..

Meski tak bisa dipungkiri bahwa memang terbilang masih awam untuk menyebutnya sebagai rookie yang telat panas. Namun setidaknya, Alex secara perlahan telah menunjukkan peningkatan performa dengan menggunakan analisisnya sendiri dalam membalap.

Seperti apa yang dikatakan oleh Marc Marquez saat memberikan ucapan selamat kepada adiknya, kerja keras akan terbayar di waktu yang tepat, sekaligus bisa menjadi pembuktian bahwa DNA membalap keluarga Marquez memang mengalir dalam darah Alex Marquez.

Marc MarquezRepsol HondaHondaAlex MarquezBerita OlahragaBerita SportBerita MotoGP

Berita Terkini