Terbelit Kasus Pelti-Sportama

Tami: Saya Hanya Ingin Fokus Di Turnamen

Minggu, 13 Juli 2014 23:31 WIB
Penulis: Niken Purnamasari | Editor: Raditya Adi Nugraha
 Copyright:

Sebelumnya, pihak Sportama atas nama klub yang menangani Tami, melayangkan surat gugatan kepada Tami atas dasar wanprestasi. Sportama melalui surat gugatan juga meminta Tami untuk membayar denda sebesar Rp528 miliar.

Pihak Tami yang diwakili oleh pelatih, Olivier Nicolas Grende mengonfirmasi bahwa Tami telah berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam setiap turnamen. Ia juga mengatakan bahwa ada tindak pemerasan dan ancaman yang dilakukan oleh oknum yang mengatasnamakan Sportama.

Olivier menyesalkan tidak ada mediasi dari pihak PP Pelti kepada pihak Sportama sebagai organisasi yang seharusnya menjadi wadah yang membina dan melindungi para petenis di Indonesia. 

Apalagi Tami adalah atlet muda Indonesia yang tengah cemerlang serta beberapa kali membela untuk mengharumkan nama Indonesia di turnamen bergengsi Internasional.

Tami mengungkapkan kepada INDOSPORT bahwa dirinya tidak ingin terbebani atas masalah tersebut. Ia hanya fokus kepada latihan dan pertandingan. 

"Saat mengikuti Wimbledon dan turnamen lainnya, saya tidak pernah memikirkan masalah tersebut. Saya hanya ingin fokus dan bekerja keras untuk menjadi juara," ujar Tami.

Bahkan ketika Tami memenangi Wimbledon pada pekan lalu, ia mengungkapkan tidak ada pihak pemerintah maupun organisasi terkait yang menghubungi Tami secara langsung.

Peraih Grand slam Wimbledon Junior Championship 2014 tersebut tidak terlalu berharap banyak kepada Pemerintah melalui PP Pelti untuk menangani dan menyelesaikan kasus ini. 

"Saya tidak berharap banyak. Yang terpenting adalah bagaimana saya fokus untuk memenangi pertandingan," tutur Tami.

Saat INDOSPORT menelusuri lebih lanjut, hanya Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo yang mengucapkan selamat secara tidak langsung melalui situs Kemenpora atas prestasi yang diraih Tami di Wimbledon Junior Championship 2014.

Ketika dikonfirmasi kepada pihak PP Pelti maupun Sportama, belum ada pernyataan maupun tanggapan dari mereka atas kasus yang bergulir sejak Februari 2014 tersebut.