Dilansir dari NewYorkTimes, petenis asal Swiss ini harus jatuh bangun menghadapi perlawanan sengit dari Novak Djokovic di partai final AS Terbuka.
Dalam laga tersebut, Wawrinka bahkan sempat takluk pada set pertama dengan skor 7 (7)-(1) 6, namun pada tiga set berikutnya, ia berhasil memetik kemenangan dengan skor cukup menjanjikan, 6-4, 7-5, dan 6-3.
Berhasil mengalahkan petenis ranking satu dunia sekaligus mampu menjadi juara AS Terbuka di tahun ini rupanya tidak disangka oleh dirinya. Bahkan, Stan Wawrinka mengaku jika dalam pertandingan final tersebut ia hanya ingin bermain sebaik mungkin melawan Djokovic.
“Sejujurnya ini menakjubkan! Saya datang ke sini tanpa mengharapkan kemenangan, tapi setiap saya berjalan ke lapangan, saya hanya mencoba untuk memenangkan pertandingan. Saya benar-benar merasa kosong (tidak ada harapan), saya hanya harus memberikan yang saya bisa melawan Novak,” jelasnya.
Novak Djokovic (kiri), Katrina Adams (tengah/Presiden Asosiasi Tenis AS), dan Stan Wawrinka.
Meski Stan Wawrinka sempat kesal dengan ulah Novak Djokovic yang dianggap membuang-buang waktu karena mengambil dua waktu time-out untuk mengobati cedera kecilnya, namun keduanya tetap bersalaman dan berpelukan pada akhir laga.
Kemenangan Wawrinka atas Djokovic ini merupakan yang ketiga kalinya dalam tiga musim terakhir di ajang Grand Slam.
Sebelumnya, Wawrinka berhasil menang atas Djokovic pada kompetisi Australia Terbuka 2014 di babak perempatfinal, kemudian tahun lalu juga ia berhasil permalukan Novak di babak final Prancis Terbuka 2015.