Badan anti korupsi di dunia tenis, Tennis Integrity Unit (TIU), dan kepolisian Spanyol menangkap 34 orang dalam kasus dugaan match-fixing di dunia tenis. Enam orang diantaranya dipastikan berstatus sebagai pemain.
Aparat kepolisian menyebut, mereka telah menemukan bukti terjadinya match-fixing ini dalam 17 turnamen putra yang berlangsung di lima kota di Spanyol. Perkiraan sementara, kejahatan tersebut bernilai sekitar 500 ribu Euro atau sekitar Rp7,2 miliar.
Meski tak menyebutkan siapa saja pemain yang terlibat, namun dipastikan keenam orang tersebut bukan para pemain bintang. Peringkat para pemain tersebut berada di antara urutan 800 hingga 1200 dunia. Dalam daftar peringkat tenis Spanyol, enam petenis tersebut menduduki ranking 30 hingga 300.
"Aparat telah membongkar organisasi kriminal khusus yang terjadi di kategori Futures dan Challenger dalam dunia tenis," demikian pernyataan Kementerian Dalam Negeri Spanyol seperti dilansir Sport BT.
"34 orang ditangkap dalam operasi ini. Enam diantaranya merupakan pemain, dan dua lainnya berstatus sebagai pimpinan," katanya.