Susy Susanti: Butuh Waktu Tahunan untuk Kembalikan Kejayaan Tunggal Putri Indonesia

Minggu, 1 Januari 2017 15:33 WIB
Penulis: Lanjar Wiratri | Editor: Ivan Reinhard Manurung
 Copyright:

Susy Susanti yang kini mengemban tugas sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabidbinpres) PBSI menyebut jika ia tak bisa sendirian untuk memperbaiki kualitas tunggal putri Indonesia. Dibutuhkan waktu tahunan dan kerja sama banyak pihak PBSI untuk membuat tunggal putri kembali berjaya.

“Kita harus akui, tunggal putri belum menunjukan prestasi yang baik, putri kita tertinggal dan harus ada perubahan, baik itu kerja keras dan mindset serta program latihan harus ditingkatkan," ujarnya saat ditemui awak INDOSPORT di Kantor Kemenpora, Senayan Jakarta, beberapa waktu lalu.

"Jadi  itu pekerjaan rumah bukan cuma untuk saya, tapi untuk pelatih dan pemain agar kita punya kemauan yang sama."

“Tapi gak mungkin hasilnya dalam dua tiga bulan ini, untuk tunggal putri saya kira butuh waktu 2-3 tahun lagi. Yang muda-muda berprestasi diberi kepercayaan, mereka bisa menggeser senior-senornya," pungkas istri Alan Budikusuma tersebut.

Untuk itu,wanita kelahiran 11 Februari 1971 meminta kerja sama dari semua pihak agar target tersebut dapat terpenuhi.

"Tapi yang jelas itu butuh komitmen serius dari semua pihak, PBSI, pelatih, dan pemain. Dibutuhkan juga dispilin tinggi dan semangat yang besar,” tambahnya.


Susy Susanti tak bisa sendirian perbaiki prestasi tunggal putri

Selain itu, Susy juga menyayangkan keputusan tunggal putri Indonesia, Lindaweni Fanetri, untuk pensiun dari dunia bulutangkis. Peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu menyebut jika Lindaweni masih memiliki harapan untuk memberikan gelar juara bagi Indonesia.

“Untuk Linda belum final, saya tidak bisa berkomentar, saya sudah bertemu Linda dan bicara banyak dengan dia. Nanti dia akan memutuskan benar-benar akan pensiun atau tidak. Untuk jangka pendek dia masih dibutuhkan,” jelas Susy.


Lindaweni memutuskan untuk pensiun

Lindaweni yang sudah menyatakan pensiun pada pekan lalu menjadi pebulutangkis tunggal putri yang kini menempati peringkat 42 dunia. Di peringkat 40 dunia ada nama Fitriani, Dinar Ayu Ayustine di peringkat 43, dan terakhir Hanna Ramadini di posisi ke 46 dunia.