Meski Berusia Senja, Rusia Tetap Berencana Kirim Sharapova ke Olimpiade 2020

Kamis, 5 Januari 2017 16:53 WIB
Editor: Gregah Nurikhsani Estuning
 Copyright:

Awal Maret tahun lalu, usai lakoni laga terakhirnya bulan Januari melawan Serena Williams, Sharapova mengakui bahwa ia menggunakan obat-obatan khusus guna menunjang kekuatan fisiknya ketika bertanding. Akibatnya, ia harus menjalani hukuman larangan berrtanding di kompetisi resmi selama dua tahun.

Beruntung sanksinya dipangkas menjadi hanya 15 bulan saja oleh Pengadilan Arbitrasi Olahraga (CAS). Ini membuat petenis berusia 29 tahun itu bisa kembali ke ajang resmi bulan April 2017 mendatang.


Sharapova dinilai masih bisa bersaing ketat di ajang sebesar Olimpiade.

Tarpishchev pun mencoba memanfaatkan momen ini untuk memberikan suntikan motivasi. Ia mengatakan jika Sharapova masih kuat dan sanggup berlaga di Olimpiade 2020.

"Sharapova mungkin akan membela Rusia dan sanggup meraih medali emas di Olimpiade 2020," tegas Tarpishchev.

Ucapannya tentu mengejutkan mengingat usia Sharapova di tahun 2020 sudah menginjak kepala tiga. Terlebih, akan lebih bijak memanfaatkan tenaga muda, di mana Negeri Beruang Merah acap kali melahirkan petenis handal.

Oleh karena itu, Tarpishchev tidak akan mewajibkan Sharapova untuk ikut Olimpiade. Dia bakal melakukan evaluasi secara berkala untuk kemudian menilai apakah Sharapova pantas dibawa atau tidak.

"April nanti, Sharapova akan kembali berlaga di sebuah turnamen. Kami akan lihat seberapa cepat dia bisa kembali ke level terbaiknya. Dunia olahraga selalu berkembang dan berubah sesuai dengan eranya, tapi kami tahu dia adalah seorang profesional di bidangnya, jadi semua tergantung padanya," jelasnya lagi.