Ketum PBSI Sebut Bulutangkis Tidak Seperti Matematika

Kamis, 19 Januari 2017 14:15 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Ramadhan
© HUMAS PBSI
Ketua KONI Tono Suratman (kiri) berjabat tangan dengan pengurus baru PBSI Wiranto. Copyright: © HUMAS PBSI
Ketua KONI Tono Suratman (kiri) berjabat tangan dengan pengurus baru PBSI Wiranto.

Usai acara pelantikan tersebut, Ketua Umum PBSI, Wiranto pun menyatakan bahwa pihaknya akan mulai bekerja dalam waktu dekat ini.

Hal pertama yang akan dilakukan PBSI adalah melakukan pembenahan organisasi, melakukan pembinaan terhadap pemain, dan yang terpenting menyiapkan fasilitas dengan melakukan renovasi pada area Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur.

“Sebenarnya pembinaan olahraga tidak ada sesuatu yang tidak mungkin kalau kita kerja keras. Tetapi kerja keras saja tidak cukup, perlu strategi yang tepat,” ungkap Wiranto.

“Yang pertama kita lakukan adalah pembenahan organisasi/pengurus, pemilihan pemain yang tepat, kemudian pelatihan yang modern, dan area Pelatnas akan direnovasi terutama fasilitas dan bangunannya,” jelas pria 69 tahun tersebut.

Pengurus baru PBSI periode 2016-2020.

Sementara mengenai target di kepengurusan baru, Wiranto menegaskan bahwa ingin para pemain tampil maksimal di tiap event dengan mengandalkan pemain nasional.

Namun, ia juga menyatakan bahwa olahraga tentu berbeda dengan matematika, karenanya jika ingin meraih kejayaan, maka pebulutangkis Indonesia harus memiliki skill yang mumpuni, ditambah dengan spirit yang kuat.

“Menghadapi kejuaraan-kejuaraan yang akan berlangsung dalam waktu dekat, para pemain nasional akan kembali menjadi andalan Indonesia. Targetnya tentu setiap event kita unggul, tetapi olahraga bukan matematika,” tandasnya.

Ketua Umum KONI Pusat, Tono Suratman dan legenda bulutangkis Indonesia, Susy Susanti.

“Butuh skill, stamina, spirit dan juga keberuntungan, makanya saya ingin ayo kita kerja dan bertanding secara maksimal baik di regional maupun internasional,” tutup Wiranto yang juga merupakan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan.