Pelatih Tunggal Putri Indonesia Diputuskan Usai All England, Siapa Dia?

Jumat, 27 Januari 2017 09:38 WIB
Editor: Ramadhan
© PBSI
Hanna Ramadhini Copyright: © PBSI
Hanna Ramadhini

“Kepala pelatih tunggal putri mudah-mudahan setelah ajang All-England, karena saat ini sedang persiapan untuk ajang tersebut dan programnya sedang berjalan,” kata Susy Susanti di Cipayung, Jakarta, Kamis (26/01/17).

Kendati demikian, peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 tersebut mengatakan untuk posisi yang kini kosong itu, saat ini sudah mengarah pada satu kandidat.

Namun penentuannya, memang sedikit mundur karena ada kejuaraan berlabel World Superseries Premier tersebut.

“Sudah mengarah ke satu kandidat, namun karena persiapan untuk di Birmingham, kami lebih baik menunda dulu sebentar tapi kita mendapatkan hasil yang terbaik dengan harapan semua indah pada waktunya,” ujar Susy Susanti.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti.

Akan tetapi, Susy enggan menyebutkan siapa nama yang menjadi kandidat tersebut, namun dia menegaskan pilihan PP PBSI tersebut adalah yang terbaik dengan pertimbangan prestasi, sikap, dan pengalaman melatih yang mumpuni.

“Jadi kami tidak sembarangan, ada pertimbangan-pertimbangan itu. Kami harap semua bisa menerimanya,” ucap mantan pemain sarat prestasi tersebut.

Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska.

Kendati demikian, Susy sempat menyebutkan calon pelatih kepala untuk tunggal putri tersebut berasal dari Indonesia dan bukanlah orang lama dalam dunia bulutangkis Indonesia.

“Saya belum bisa memberikan nama. Sudah ada satu nama calon, orang Indonesia. Bukan orang lama, tapi prestasinya sangat bagus,” lanjut Susy.

Aksi pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Hanna Ramadhini.

Sebelumnya, pelatih kepala pelatnas putri, Edwin Iriawan, memutuskan mundur dari posisinya pada 15 Mei 2016 lalu dengan alasan keluarga. Sejak saat itu, PBSI menunjuk Bambang Supriyanto sebagai care taker untuk menangani sektor putri.

74