Petenis Roger Federer, Manusia atau Alien?

Senin, 30 Januari 2017 17:05 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© Clive Brunskill/Getty Images
Roger Federer meraih trofi Grand Slam pertama tahun ini, Minggu (29/01/17). Copyright: © Clive Brunskill/Getty Images
Roger Federer meraih trofi Grand Slam pertama tahun ini, Minggu (29/01/17).

Meski tak lagi berada dalam usia emas atlet pada umumnya, Roger Federer membuktikan bahwa usia bukan halangan untuk menjadi petenis terbaik dunia. Di usianya yang menginjak 35 tahun dan 174 hari, petenis asal Swiss ini merengkuh gelar Grand Slamnya yang ke-18 di Australia Terbuka 2017.

Bahkan ia memecahkan rekor sebagai petenis tertua yang memenangkan turnamen Grand Slam dalam 45 tahun terakhir. Ia juga tercatat sebagai petenis pria dengan gelar Grand Slam terbanyak. Di bawahnya, ada petenis Amerika Serikat, Pete Sampras, dengan torehan 14 gelar.


Roger Federer sukses meraih gelar Australia Terbuka kelimanya.

Kemenangan Federer juga membuktikan bahwa di staminanya yang tak lagi sesegar pemain-pemain baru, ia mampu menjadi yang terbaik. Usai absen enam bulan karena cedera, ia harus terjungkal ke peringkat 17 dunia. Dampaknya, ia harus melawan pemain dengan ranking lebih tinggi sejak awal kompetisi. Namun ia berhasil melangkah mulus ke final.

Bertemu seteru abadinya Rafael Nadal di final, ia tak gentar. Padahal, beban berat ada di pundak ayah dari dua pasang putri kembar ini. Kerap kali pernyataan merendahkan sering terlontar, seperti "Nadal adalah Kryptonite-nya", "Nadal ada di dalam kepalanya", dan "Dia punya hambatan mental saat melawan Nadal".

Federer pun hanya mampu memenangi setengah dari total pertemuan mereka berdua. Namun di final Australia Terbuka kemarin, Federer sukses menundukkan Nadal dengan skor  6-4, 3-6, 6-1, 3-6, dan 6-3.


Dari 35 kali pertemuan, Roger Federer baru bisa menang 12 kali dari Rafael Nadal.

Tak heran jika Federer dianggap layak menyandang gelar GOAT. Seperti yang juga ditulis kolumnis Sportskeeda, Musab Abid yang menyatakan Federer sebagai petenis pria tersukses sepanjang masa, dengan segala kompetisi di dunia tenis pernah ditaklukkannya.

"Inilah dia pria yang bersama rival hebatnya, Nadal, membuat tenis sebagai olahraga paling dicintai di dunia (setidaknya untuk saat ini), membawa ribuan penggemar baru ke dalam dunia ini. Apakah pernah ada duta yang lebih baik untuk olahraga tenis? Inilah dia, Yang Terhebat Sepanjang Masa," pungkas Abid.

98