“Telah meninggal Bapak Risad Haditono Ong Siong Lie Papah dari Rudi Gunawan pelatih ganda Pratama putri Pelatnas dan Susy Susanti, semoga arwah Almarhum diterima di sisi Tuhan. Kepada keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran. Amin,” bunyi pesan singkat yang diterima INDOSPORT.
Ungkapan duka cita pun datang dari berbagai pihak untuk Susy Susanti yang kini menjalani tugasnya sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI.
Memulai kariernya sebagai pebulutangkis Indonesia hingga menjadi salah satu atlet terbaik Tanah Air, Susy mendapatkan dukungan penuh dari sang ayah yang juga mantan atlet bulutangkis tersebut.
Susy Susanti kehilangan Ayah tercinta
Susy lahir di Tasikmalaya, 11 Februari, 44 tahun silam dari pasangan Risad Haditono dan Purwo Banowati.
Sang Ayah, Risad Hartono, merupakan atlet bulutangkis, namun impian sang ayah menjadi atlet bulutangkis terhenti karena cedera lutut yang dialaminya.
Beruntung Susy mampu melanjutkan cita-cita sang ayah hingga menjelma menjadi salah satu legenda bulutangkis Indonesia yang berhasil mengguncang dunia lewat prestasi medali emas di Olimpiade Barcelona 1992.
"Papa adalah penggemar olahraga bulutangkis. Beliau yang melatih saya di samping rumah dari saya masih kecil, Papa dulunya adalah atlet bulu tangkis yang bercita-cita menjadi juara dunia. Namun, mimpi Papa harus kandas lantaran beliau mengalami cedera lutut semasa muda," ujar Susy seperti dilansir CNN.
Redaksi INDOSPORT turut berduka cita atas kepergian Ayahanda Susy Susanti, Risad Haditono. Semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.