All England 2017

Wakil Thailand Singkirkan Carolina Marin di Perempatfinal All England 2017

Sabtu, 11 Maret 2017 15:02 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
 Copyright:

Dalam kompetisi bulutangkis tertua di dunia, All England apapun bisa terjadi. Seorang pebulutangkis hebat yang memiliki nama besar, dalam turnamen ini bisa saja harus mengalami kekalahan dari pebulutangkis non unggulan.

Contoh terbarunya dalam All England 2017 ini, mantan pebulutangkis nomor satu dunia sekaligus pemegang medali emas Olimpiade 2016, Chen Long. Pria berkebangsaan China tersebut secara mengejutkan harus terhenti langkahnya di babak perempatfinal setelah ditundukkan oleh pebulutangkis Thailand, Tanongsak Saensomboonsuk dengan skor 21-16 dan 21-19.

Jejak Chen Long itu pun kini diikuti oleh sesama peraih medali emas Olimpiade 2016 dari nomor tunggal putri, Carolina Marin. Wanita cantik asal Spanyol itu harus memupus harapannya meraih gelar juara All England keduanya setelah kalah di babak perempatfinal.

Carolina Marin sempat unggul lebih dulu atas Intanon di set pertama.

Berhadapan dengan wakil Thailand, Ratchanok Intanon, Marin yang merupakan unggulan kedua dalam turnamen, harus tertunduk malu usai kalah tiga set dengan skor akhir 20-22, 21-13, dan 19-21.

Ditemui pasca pertandingan, wanita kelahiran 15 Juni 1993 itu mengaku tidak mengerti mengapa dirinya bisa kalah, padahal sepanjang permainan itu terus mengontrol permainan.

"Jujur saya tidak tahu apa yang terjadi. Pada akhirnya, saya hanya bisa marah pada diri sendiri, karena dalam permainan saya lebih mendominasi," ujar Marin seperti dikutip dari Bangkok Post.

Di tempat berbeda, Intanon mengungkapkan kunci keberhasilan dirinya mengalahkan Marin adalah kesabaran dan banyak melakukan antisipasi serangan.

Intanon menyebut kesabaran menjadi kunci kemenangannya atas Marin.

"Permainan di set terakhir adalah penentunya. Di situ, mental dan tekanan yang kita punya benar-benar diuji. Selain itu, proses antisipasi juga menjadi alasan saya bisa menang," tutup Intanon.

Di babak semifinal sendiri, Intanon sudah dinanti tunggal putri terbaik Jepang, Akane Yamaguchi, yang notabene sudah 11 kali ia hadapi.