All England 2017

Kunci Kemenangan Marcus/Kevin dalam Laga bak Daud vs Goliat

Minggu, 12 Maret 2017 04:23 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© Humas PBSI
Momen kemenangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Copyright: © Humas PBSI
Momen kemenangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Indonesia masih punya harapan untuk mengibarkan Merah Putih di babak final esok hari di Barclaycard Arena, Birmingham. Tiket final milik Indonesia satu-satunya diraih lewat perjuangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo di babak semifinal All England 2017.

Melawan pasangan Denmark, Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding, Marcus/Kevin harus melancarkan serangan bertubi-tubi untuk menaklukkan pertahanan kokoh lawan. Marcus/Kevin pun harus lincah melakukan jumping smash untuk mengatasi perlawanan pasangan Denmark yang memiliki postur tubuh jauh lebih tinggi.

“Yang pasti ini merupakan laga yang sangat sulit buat kami. Sebelumnya juga dua kali ketemu belum pernah menang. Tapi sesuai janji saya kemarin, saya akan berusaha keras dan bermain yang terbaik,” kata Kevin seperti dalam rilis yang diterima INDOSPORT.

Aksi Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dalam melawan Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding.

“Yang penting kami tidak mudah menyerah. Karena di awal-awal saya merasa kayak susah banget buat lawan mereka. Mau main gimana juga mereka bolanya dapet terus, masuk terus. Tapi kami terus mencoba dan nggak menyerah. Akhirnya bisa dapat,” ujar Marcus mengenai kunci kemenangannya.

Laga cukup sengit terjadi sejak game pertama dimulai. Kedua pasangan ini saling beradu kekuatan untuk merebut game pertamanya. Sayang kemudian Marcus/Kevin harus kalah tipis dengan 19-21.

Masuk ke game dua, dominasi pasangan Denmark sempat membayang-bayangi langkah Marcus/Kevin. Mereka terus tertinggal hingga posisi 10-12. Namun tak lantas menyerah, Kevin/Marcus justru membalikkan keadaan hingga terus melesat menyamakan kedudukan dengan kemenangan di game kedua.

Set penentu pun tak kalah seru. Usai berduel selama 69 menit, pasangan Indonesia akhirnya bisa memenangkan pertandingan.

“Kami bermain cukup tenang dan tidak terburu-buru. Karena Kolding punya smash yang cukup kencang. Dia juga mainnya rapi. Di poin-poin akhir kami main lebih tenang,” ujar Kevin.