Selesai Disuspensi, Sharapova Tatap Olimpiade Tokyo

Jumat, 17 Maret 2017 13:36 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
 Copyright:

Maria Sharapova akan kembali aktif di dunia tenis usai menjalani suspensi selama 15 bulan. Ia divonis bersalah usai gagal dalam tes obat-obatan. Ia terbukti mengonsumsi meldonium, jenis obat yang dilarang sejak 2016. Pada 26 April, Sharapova akan menjalani turnamen pertamanya usai suspensi di event yang berlangsung di Stuttgart, Jerman.

Sang agen, Max Eisenbud, lantas membeberkan rencana kliennya itu. "Jika (suspensi) tidak terjadi, ini mungkin jadi tahun terakhirnya. Menurut saya, dia akan bermain hingga ke (Olimpiade 2020) Tokyo, jika sehat," ujarnya kepada CNN.

"Saya menyaksikan latihan terakhirnya. Seperti lelucon rasanya melihat bagaimana bagus dan termotivasinya ia," tambahnya.

Maria Sharapova harus absen 15 bulan karena kedapatan mengonsumsi zat terlarang.

Sharapova yang tak memiliki peringkat karena absen, butuh wildcard untuk bermain di turnamen-turnamen top. Ia pun telah mendapat kesempatan bermain di Roma dan Madrid pada bulan Mei, selain Stuttgart. Namun ia masih butuh hasil bagus untuk bisa bermain di Prancis Terbuka. Sharapova pun masih menunggu apakah bisa bermain di Wimbledon dan Roland Garros.

Eisenbud pun mengakui banyak panitia turnamen yang menghubunginya untuk menawarkan tiket wildcard untuk Sharapova. "Setiap turnamen WTA menelepon saya," ujarnya.

Terkait dengan keputusan para panitia turnamen yang berlomba memberikan tiket wildcard, hal tersebut memunculkan kontroversi di kalangan para petenis top dunia. Andy Murray menyatakan seharusnya Sharapova memperjuangkan posisinya dengan bertarung sejak awal lagi. Senada dengan Murray, Caroline Wozniacki pun berpendapat jika pemberian wildcard tak menghormati petenis lainnya.