Maria Sharapova akan segera kembali ke dunia tenis setelah larangan bertandingnya selama 15 bulan, berakhir pada 26 April mendatang. Ia dihukum usai gagal dalam tes obat-obatan dan kedapatan mengonsumsi zat terlarang, yakni meldonium.
Sharapova akan menjalani laga pertamanya usai menjalani masa hukuman, yakni di Porsche Grand Prix di Stuttgart, Jerman, bersamaan dengan sanksinya berakhir. Saat ditanya apakah anggapan bahwa dirinya mengonsumsi doping akan menghantui kariernya, ia pun tak menampik bahwa dirinya akan tetap mendapat kecurigaan tersebut.
"Menurut saya, jika saya ingin menyembunyikan sesuatu, saya tak akan mengumumkan ke seluruh dunia dan bilang saya mengonsumsi obat terlarang selama 10 tahun. Jika saya benar-benar mencoba mencari jalan keluar yang mudah, itu bukan hal tepat untuk dilakukan. Namun jawaban untuk pernyataan untuk Anda adalah, 'tentu saja'," jawabnya kepada Vogue.
Namun peraih lima gelar Grand Slam ini merasa percaya diri kembali bertanding karena ia mendapat banyak dukungan dari masyarakat umum. "Saya menerima penyambutan yang baik saat bermain di pertandingan ekshibisi," ujarnya.
"Sejak semua ini terjadi, banyak orang-orang yang datang pada saya. Seperti para koki yang keluar dari dapurnya atau pilot yang keluar dari kokpitnya untuk mengatakan sesuatu. Itu sangat menyenangkan hati saya," tambahnya.
Petenis 29 tahun ini ditawari berbagai wildcard dalam beberapa ajang, seperti turnamen di Porsche Grand Prix, Mutua Madrid Terbuka, dan Italia Terbuka. Kontan keputusan ini menimbulkan berbagai kontroversi di kalangan petenis dunia.
Andy Murray beranggapan bahwa pemain yang tertangkap melakukan doping, seharusnya mengejar kariernya dari awal lagi, alih-alih diberikan wildcard. Caroline Wozniacki pun menyatakan bahwa wildcard Sharapova itu sebagai keputusan yang tak menghormati.