Kevin Sanjaya Langsung Jadi Legenda Baru Bulutangkis Indonesia

Rabu, 22 Maret 2017 20:32 WIB
Penulis: Lanjar Wiratri | Editor: Hendra Mujiraharja
© Humas PBSI
Kevin Sanjaya bersama Marcus Fernaldi Gideon saat menjuarai All England 2017. Copyright: © Humas PBSI
Kevin Sanjaya bersama Marcus Fernaldi Gideon saat menjuarai All England 2017.

Prestasi membanggakan diraih Kevin Sanjaya. Betapa tidak, meski masih berusia muda, rekan Marcus Fernaldi Gideon sudah didapuk sebagai legenda oleh PB Djarum.

Praktis, nama Kevin bersanding dengan legenda bulutangkis Indonesia asal klub PB Djarum lainnya seperti Christian Hadinata dan pasangan ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, mengungkapkan jika Kevin kini menjadi salah satu atlet berpengaruh klub PB Djarum usai bersama Marcus menjadi juara di All England.

Kevin Sanjaya bersama Marcus Fernaldi Gideon dan Herry IP.

Tak tanggung-tanggung, pebulutangkis berusia 21 tahun tersebut langsung masuk ke dalam daftar pemain legenda klub asal Kudus, Jawa Tengah, tersebut.

Kini nama Kevin sejajar dengan legenda peraih All England dan Olimpiade jebolan klub Djarum lainnya seperti Christian Hadinata, Sigit Budiarto, hingga pasangan peraih medali emas Olimpiade Rio 2016, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

"Kalau juara atau All England atau Olimpiade tradisi Djarum langsung masuk hall of fame. Kevin adalah legenda baru Djarum karena dia juara All England dan peringkat satu dunia, mungkin dulu ada Christian Hadinata," ujar Yoppy saat pemberian bonus untuk Kevin di Jakarta, Rabu (22/03/17).

Yoppy menegaskan jika Kevin masih memiliki target di masa depan mengingat usianya yang masih muda, 21 tahun. Komitmen Djarum untuk kemajuan bulutangkis Indonesia pun diklaim tak main-main. Tak hanya dari sektor ganda, Djarum menargetkan mencetak prestasi dari sektor tunggal mulai 2017 hingga 2020.

Kevin Sanjaya dalam acara pemberian bonus oleh PB Djarum.

Pembinaan atlet juga menjadi prioritas utama Djarum. Mereka berkomitmen memberikan kesempatan bagi atlet sejak pembinaan muda dan juga tak ketinggalan pencarian bakat dari pelosok-pelosok daerah di Indonesia.

"All England bukan akhir tapi awal dari semua. Kita 10 tahun sudah membina Kevin dan baru jadi juara All England di 2017, komitmen kita jelas. Untuk pencarian atlet dua-duanya baik pembinaan sejak muda maupun untuk bakat-bakat super luar biasa. Khusus untuk bakat-bakat yang super luar biasa, kita langsung undang mereka ke Kudus dan menghadapi para pemain kita lainnya, jika bisa memenangi pertandingan maka memenuhi kriteria," tutup Yoppy. 

Sebagai informasi, memang sudah menjadi tradisi PB Djarum jika berhasil menjadi juara di event dunia seperti All England, maka namanya akan langsung masuk hall of fame versi PB Djarum. Praktis, kini Kevin langsung menjadi legenda baru Djarum karena dia juara All England dan peringkat satu dunia.