Singapore Open 2017

Ganda Campuran Merana di Singapore Open, Ini Penjelasan Richard Mainaky

Sabtu, 15 April 2017 11:44 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
© HUMAS PBSI
Praveen Jordan/Debby Susanto saat pertandingan. Copyright: © HUMAS PBSI
Praveen Jordan/Debby Susanto saat pertandingan.

Wakil Indonesia nomor ganda campuran tidak mampu berbuat banyak dalam turnamen Singapore Open 2017. Dari empat pasangan yang diturunkan oleh PBSI, tidak ada satu pun yang mampu menembus babak semifinal.

Catatan terbaik nomor ganda campuran Indonesia sendiri diraih oleh pasangan Praveen Jordan/Debby Susanto yang mencapai babak perempatfinal. Sayang, pemegang gelar juara All England 2016 tersebut gagal ke semifinal setelah kalah 17-21 dan 13-21 dari pasangan Thailand, Dechapol Puavaranukron/Sapsiree Taerattanachai.

Sementara tiga ganda campuran Pelatnas lainnya, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika dan Ronald Alexander/Melati Daeva Oktavianti, sudah kalah dari babak pertama.

Melihat hasil tersebut, pelatih ganda campuran Indonesia, Richard Mainaky mengungkapkan faktor permasalahan yang membuat anak-anak asuhannya gagal bersinar di Singapore Open 2017.

"Saya rasa kendalanya bukan masalah teknis. Tapi karena persiapan saat latihannya yang kurang konsisten. Ini yang menjadi pekerjaan rumah buat saya untuk memberikan program yang sesuai," ujar Richard seperti dikutip dari rilis yang diterima INDOSPORT.

© Humas PBSI
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir Copyright: Humas PBSITontowi Ahmad/Liliyana Natsir tersingkir di babak pertama Singapore Open 2017.

Dijelaskan juga oleh Richard, bahwa persiapan Olimpiade 2016 menyita perhatiannya, sehingga kurang begitu memperhatikan untuk para pemain muda.

"Ini merupakan risiko buat saya. Karena kemarin satu tahun setengah saya benar-benar konsentrasi buat persiapan Olimpiade. Sehingga untuk pemain muda hanya menjalankan program rutin. Bisa dibilang mereka dinomorduakan sementara. Dampaknya harus saya terima dan ke depannya harus bekerja keras lagi,” jelas saudara kandung Rexy Mainaky tersebut.

Pada kesempatan tersebut, Richard pun mengungkapkan harapannya kepada pasangan Praveen/Debby untuk mulai semakin giat berlatih. Pasalnya, mereka akan menjadi penerus pasangan Owi/Butet yang saat ini sudah semakin tua.

© Internet
Caption Copyright: InternetRichard mengaku masih belum menemukan metode yang pas untuk ganda campuran Indonesia.

“Untuk Tontowi/Liliyana mereka butuh recovery yang cukup lama setelah Olimpiade. Agar kesegarannya bisa kembali di lapangan. Itu sebabnya saya merasa sudah saatnya Jordan/Debby untuk mengambil tongkat estafet dari Tontowi/Liliyana,” pungkas Richard.