Melalui laman media sosial Weibo, Lin Dan menyampaikan permintaan kepada klub Guangzhou Yueyu untuk segera membayar gajinya dan enam pemain lain saat turun di turnamen Liga Super Bulutangkis China lalu. Gaji mantan pemain nomor satu dunia ini yang belum terbayar terbilang empat juta yuan, atau sekitar Rp7,7 miliar.
"Sangat menakutkan bahwa sejauh ini seluruh atlet belum menerima gaji. Kami para atlet berusaha tak terpengaruh hal ini dan masih memaksakan diri untuk bermain meski tak dibayar. Kami telah sering mengomunikasikan hal ini kepada klub untuk membayar dan sejauh ini perlakuan mereka membuat frustrasi dan kecewa," keluh Lin Dan dalam akunnya, seperti dikutip South China Morning Post.
"Kami dengan sungguh-sungguh meminta perwakilan klub Guangzhou Yueyu, Mr. Gao Jun dan Fu Xun untuk menghormati para atlet dan membayar gaji penuh, atau kami akan mengambil tindakan hukum untuk membela hak dan kepentingan kami!"
Lin Dan memimpin skuat China untuk tampil di Piala Sudirman 2017.Menurut pemilik klub, Gao Jun, klubnya telah menandatangani kontrak empat tahun dengan Huizhou Corporation yang dimiliki Fu Xun, dan membolehkan Huizhou untuk menjalankan seluruh operasi bisnis untuk klubnya. Gao Jun sendiri mengaku bayarannya juga ditahan oleh Huizhou.
"Saya tak bermaksud untuk menunda pembayaran kepada para pemain itu dan kami tak pernah menghindari masalah," tutur Fu kepada Tencent.
Fu juga menyatakan butuh sedikit waktu untuk melunasi gaji Lin Dan yang terhitung dari musim 2016-2017. Selain ketujuh pemain China yang tertunggak, dua pemain asing klub dari Korea Selatan, Lee Yong-dae dan Shin Baek-cheol juga sempat mengalami masalah yang sama sebelum pihak yang lebih tinggi turun tangan dan memaksa pelunasan pembayaran gaji keduanya.