Piala Sudirman 2017

PBSI Tak Hadiri Panggilan Kemenpora Terkait Kegagalan di Piala Sudirman

Selasa, 30 Mei 2017 14:11 WIB
Penulis: Lanjar Wiratri | Editor: Hendra Mujiraharja
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Para pengurus PP PBSI Periode 2016-2020 foto bersama usai acara pelantikan. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Para pengurus PP PBSI Periode 2016-2020 foto bersama usai acara pelantikan.

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memanggil para pengurus Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) untuk memberikan evaluasi usai kegagalan Indonesia di ajang Piala Sudirman 2017.Kemenpora ingin mendengar langsung penjelasan terkait skuat Indonesia yang tak mampu lolos dari fase grup. Namun, tidak ada satu pun pihak PBSI yang memenuhi panggilan Kemenpora.

Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot Dewa S Broto mengungkapkan alasan pemanggilan PBSI untuk memberikan evaluasi terkait kegagalan Skuat Indonesia melaju dari babak kualifikasi Piala Sudirman 2017. Namun rencana pertemuan PBSI dan Kemenpora batal terlaksana hari ini karena tak ada perwakilan dari PBSI yang datang.

Gatot menegaskan jika pihak Kemenpora berniat untuk mencari tahu masalah yang menyebabkan kemunduran prestasi bulutangkis Indonesia di Piala Sudirman yang bergulir pada 21 hingga 28 Mei lalu. Kemenpora akan membantu jika memang PBSI memang membutuhkan bantuan dan mengalami masalah terkait prestasi yang terhambat.

"Hubungan kami dengan PBSI sangat baik bahkan kemarin di Olimpiade Rio 2016 terbayang wajah Kemenpora seperti apa, wajah PBSI seperti apa kalau Indonesia tidak dapat apa-apa dan akhirnya Owi/Butet dapat medali emas," ujar Gatot di Kantor Kemenpora, Selasa (30/05/17).

"Tapi kami ingin berbicara langsung dari pihak terkait yakni pejabat teras PBSI untuk memastikan dan mendengar langsung kejadian kemarin kenapa bisa kalah," tambahnya.

Jadwal pertemuan PBSI dan Kemenpora yang batal hari ini akan dijadwal ulang kembali setelah Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti yang masih di Australia kembali ke Tanah Air. Kemenpora membuka pintu bagi PBSI untuk secara langsung menyampaikan kendala apa yang mereka hadapi pasca skuat Indonesia tak mampu lolos dari babak grup Piala Sudirman 2017.

"Kalau untuk Piala Sudirman kita tahu track record-nya tidak selalu jadi juara tapi tidak sampai tersungkur di babak penyisihan itu tidak ada cerita," jelas 

"Kami secara objektif akan menilai apa sih yang harus diperbaiki PBSI, karena nanti ke depannya ada SEA Games, Asian Games, dan gongnya di Olimpiade 2020," tutup Gatot.